Sekutu Putin Tuduh Ukraina dan Barat Ingin Sabotase PLTN Terbesar Eropa, Ciptakan Chernobyl Jilid 2
Krisis rusia ukraina | 13 Agustus 2022, 06:10 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menuduh Ukraina dan sekutu Barat-nya berupaya menyabotase Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia untuk menciptakan bencana nuklir seperti Chernobyl.
Tuduhan itu dilayangkan Medvedev usai insiden-insiden ledakan di PLTN terbesar di Benua Eropa tersebut sepanjang pekan ini.
Ukraina dan Rusia sendiri saling menyalahkan tentang serangan ke PLTN Zaporizhzhia. Moskow menuduh Kiev meluncurkan serangan artileri. Sebaliknya, pemerintahan Volodymyr Zelenskyy menuding Kremlin tengah melakukan sabotase.
“Para bedebah di Kiev dan bekingan Barat mereka terlihat siap menimbulkan (bencana) Chernobyl yang lain,” kata Medvedev melalui kanal Telegram-nya sebagaimana dikutip TASS, Jumat (12/8/2022).
“Roket dan artileri terus terhujan semakin dekat ke reaktor dan fasilitas penyimpanan isotop radioaktif PLTN Zaporizhzhia,” sambung sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.
Baca Juga: Zelensky Minta Rusia Diberi Sanksi Usai Bermain-main dengan Nuklir
Medvedev membantah tuduhan bahwa Rusia menjadi dalang serangkaian insiden ledakan di PLTN Zaporihzhzia. “Bahkan PBB tidak percaya (tuduhan) itu,” kata mantan presiden Rusia tersebut.
PLTN Zaporizhzhia sendiri dikuasai pasukan Rusia sejak awal Maret lalu. Dengan enam reaktor, PLTN ini punya kapasitas 6.000 megawatt dan menyumbang seperempat listrik Ukraina.
Sejak perang Rusia-Ukraina meletus, PLTN Zaporizhzhia dilaporkan beroperasi dengan kapasitas 70%.
Insiden ledakan di sekitar fasilitas nuklir Zaporizhzhia membuat khawatir berbagai pihak. Pada Kamis (11/8), dilaporkan ada lima ledakan lagi di sekitar PLTN tersebut.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : TASS