> >

PLTN Zaporizhzia Diserang, Diplomat Rusia Takut Material Nuklir Ukraina Jatuh ke Tangan Teroris

Krisis rusia ukraina | 6 Agustus 2022, 19:47 WIB
Ilustrasi. Tentara Rusia berjaga di PLTN Zaporizhzhia. Ukraina dan Rusia saling menyalahkan terkait serangan ke PLTN Zaporizhzhia pada Jumat (5/8/2022). Setelah serangan ini, seorang diplomat Rusia mengaku khawatir material nuklir Ukraina bisa jatuh ke tangan teroris jika ada situasi darurat. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Material nuklir Ukraina dikhawatirkan bisa jatuh ke tangan teroris jika ada situasi darurat yang terjadi. Kekhawatiran itu disampaikan oleh Utusan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Internasional Lain di Jenewa, Andrey Belousov, Sabtu (6/8/2022).

Komentar Belousov menanggapi serangan artileri ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia milik Ukraina yang kini diduduki otoritas Rusia. Fasilitas Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di Benua Eropa.

Pada Jumat (5/8), perusahaan operator PLTN di Ukraina, Energoatom melaporkan, terdapat tiga serangan ke fasilitas nuklir Zaporizhzhia. Serangan ini dikhawatirkan dapat memicu kebocoran radiasi.

Baca Juga: Serangan ke PLTN Zaporizhzhia Bisa Timbulkan Tragedi Bom Atom, Ukraina-Rusia Saling Menyalahkan

Ukraina dan Rusia saling tuduh dan lempar tanggung jawab atas serangan tersebut.

“Terkait situasi di sekitar PLTN Zaporizhzhia, terdapat peningkatan risiko bencana nuklir atau situasi darurat, yang mana dapat berujung konsekuensi negatif,” kata Belousov dikutip TASS.

“Tembakan artileri ke PLTN (Zaporizhzhia) pada 5 Agustus adalah bukti lain untuk itu,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Belousov mengeklaim Rusia berupaya terus menjaga keamanan fasilitas nuklir Ukraina yang diduduki, termasuk PLTN Zaporizhzhia.

“Kami akan menerapkan setiap cara yang mungkin untuk mencegah pelanggaran keamanan dan menjaga keamanan tetap di level tertinggi berdasarkan persyaratan IAEA (Badan Energi Atom Internasional),” katanya.

Akan tetapi, pernyataan Belousov tersebut berkebalikan dengan klaim pihak Ukraina. Energoatom mengeklaim, staf operator nuklir Rusia, Rosatom buru-buru meninggalkan fasilitas sebelum serangan terjadi.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU