> >

Zelensky Tolak Gencatan Senjata hingga Seluruh Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia Direbut Kembali

Krisis rusia ukraina | 23 Juli 2022, 10:32 WIB
Ilustrasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gencatan senjata dengan Rusia tanpa merebut kembali wilayah yang hilang, hanya akan memperpanjang perang.  (Sumber: Kantor Kepresidenan Ukraina via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gencatan senjata dengan Rusia tanpa merebut kembali wilayah yang hilang, hanya akan memperpanjang perang.

Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, Jumat (22/7/2022).

Zelensky memperingatkan, gencatan senjata akan membuat Rusia mempertahankan wilayah Ukraina yang direbut sejak Februari dan hanya akan mendorong konflik yang lebih luas karena itu memberi Moskow kesempatan mengisi dan mempersenjatai kembali pasukan untuk serangan berikutnya.

Zelensky juga berbicara tentang sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) yang dipasok Amerika Serikat (AS), dengan mengatakan, "pasokan HIMARS Barat, walaupun membuat perbedaan dari sisi material, jumlahnya jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan Ukraina untuk membalikkan keadaan."

"Membekukan konflik dengan Federasi Rusia berarti jeda yang memberi Federasi Rusia waktu istirahat," tulis The Wall Street Journal, mengutip komentar Zelensky.

Baca Juga: Pertempuran Besar Menanti di Selatan Ukraina, Rusia Bersiap Hadapi Serangan Balik

Ilustrasi. Pasukan Ukraina menembakkan senjata recoilless SPG-9 ketika latihan tempur di wilayah Kharkiv, 19 Juli 2022. Presiden Zelensky mengatakan gencatan senjata dengan Rusia tanpa merebut kembali wilayah yang hilang, hanya akan memperpanjang perang. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

Dia berkata, "Masyarakat percaya semua wilayah harus dibebaskan terlebih dahulu, lalu kita dapat bernegosiasi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana kita dapat hidup di abad-abad mendatang."

“Kebutuhan yang lebih mendesak adalah sistem pertahanan udara yang dapat mencegah Rusia menghujani kota-kota damai yang berjarak ratusan mil dari garis depan, dengan rudal jarak jauh,” tambah Zelensky.

Mengacu pada kesepakatan yang ditandatangani dengan Rusia untuk membuka kembali ekspor biji-bijian, Zelensky mengatakan, "Konsesi diplomatik ke Moskow mungkin agak menstabilkan pasar, tetapi hanya akan memberikan jeda dan bumerang di masa depan."

Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting pada Jumat (22/7/2022), untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam di Ukraina untuk ekspor biji-bijian, meningkatkan harapan bahwa krisis pangan internasional yang diperparah oleh serangan Rusia, dapat diredakan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Wall Street Journal


TERBARU