> >

Setengah Wilayah Uni Eropa Berisiko Mengalami Kekeringan Parah, Kata Laporan Panel Komisi Eropa

Kompas dunia | 19 Juli 2022, 00:35 WIB
Saat ini hampir setengah wilayah Uni Eropa berisiko mengalami kekeringan, sementara Eropa barat daya disapu gelombang panas yang mengancam. (Sumber: EPA-EFE/Nuno Veiga)

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Para peneliti di Komisi Eropa, Senin (18/7/2022), memperingatkan bahwa saat ini hampir setengah wilayah Uni Eropa berisiko mengalami kekeringan, sementara Eropa barat daya disapu gelombang panas yang mengancam, seperti dilaporkan Straits Times.

Dalam sebuah laporan pada Juli, Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa mengatakan, 46 persen wilayah Uni Eropa mendapat peringatan bahaya kekeringan, di mana 11 persen pada tingkat siaga, dengan tanaman saat ini sudah menderita kekurangan air.

Italia adalah yang paling terpukul, dengan lembah Sungai Po di utara negara itu menghadapi tingkat keparahan kekeringan tertinggi, kata Uni Eropa.

Baca Juga: Spanyol dan Portugal Disapu Kekeringan Terparah dalam 1.200 Tahun Terakhir

Saat ini hampir setengah wilayah Uni Eropa berisiko mengalami kekeringan, sementara Eropa barat daya disapu gelombang panas yang mengancam. Spanyol dan Portugal mengalami kekeringan paling parah dalam 1.200 tahun terakhir, menurut sebuah penelitian yang terbit pada Senin, 4 Juli 2022. (Sumber: AccuWeather)

Di Spanyol, volume penampungan air saat ini 31 persen lebih rendah dari rata-rata 10 tahun, kata laporan itu. Sementara di Portugal, air untuk menghasilkan energi pembangkit listrik tenaga air berada pada setengah rata-rata tujuh tahun sebelumnya.

Para peneliti Uni Eropa juga memperingatkan bahwa kurangnya air, dan gelombang panas yang kuat telah menyebabkan menurunnya hasil panen di Prancis, Rumania, Spanyol, Portugal dan Italia.

Prakiraan cuaca memprediksi lebih banyak hal yang sama, kata laporan itu, memperparah "situasi yang sudah sangat kritis" yang akan memperburuk efek terhadap sektor pertanian, energi dan pasokan air.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU