Indonesia Desak Junta Militer Myanmar Beri Akses Utusan Khusus ASEAN Bertemu Suu Kyi
Kompas dunia | 15 Juli 2022, 06:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia meminta Myanmar memberikan akses khusus kepada Utusan Khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bertemu dengan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi.
Seperti dikutip Antara, Kamis (14/7/2022), pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah merespons pertanyaan mengenai kunjungan kedua Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar Prak Sokhonn ke Naypyidaw pada 30 Juni-2 Juli lalu, tetapi gagal menemui Suu Kyi.
“Harapan kita nantinya ada fleksibilitas sehingga special envoy bisa bertemu (semua pihak terkait) termasuk dengan Aung San Suu Kyi,” kata Faizasyah dalam pengarahan media secara daring pada Kamis.
Faizasyah menegaskan pemberian akses kepada utusan ASEAN untuk bertemu dengan semua pihak terkait krisis yang dipicu kudeta militer di Myanmar, telah diamanatkan dalam Konsensus Lima Poin guna mendukung terciptanya perdamaian di negara itu.
“Karena pada akhirnya perdamaian atau stabilitas di Myanmar hanya tercipta apabila semua pihak di Myanmar berkontribusi pada perdamaian. Justru inklusivitas yang melibatkan seluruh pihak menjadi sangat penting,” tutur Faizasyah.
Kemlu Indonesia mencatat sejak kudeta militer terhadap pemerintah terpilih Myanmar pada Februari 2021, belum banyak perubahan berarti di negara yang kini menghadapi krisis multidimensi.
“Implementasi dari Five Points of Consensus yang dalam pertemuan (para pemimpin ASEAN) juga dihadiri pihak Myanmar, belum mencatat kemajuan yang berarti,” ujar Faizasyah.
Padahal, kata dia, konsensus yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada April 2021 merupakan rujukan menuju proses perdamaian yang dimiliki dan dipimpin oleh rakyat Myanmar (Myanmar-owned and Myanmar-led peace process).
Baca Juga: Myanmar dan Rusia Teken Lagi Kesepakatan Nuklir
“Oleh karena itu, interaksi dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi penting,” kata Faizasyah, menegaskan pentingnya akses utusan ASEAN untuk bertemu Suu Kyi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara