Lukashenko Tuduh Kebijakan Barat bakal Picu Konflik Besar yang Tak Bisa Dimenangkan, Perang Nuklir?
Krisis rusia ukraina | 13 Juli 2022, 02:05 WIBMINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko menuduh negara-negara Barat telah membuat kebijakan yang menyeret dunia ke ambang perang besar. Menurutnya, perang seperti itu tidak bisa dimenangakn.
Hal tersebut disampaikan Lukashenko dalam upacara peringatan lulusan akademi militer Belarusia di Minsk, Selasa (12/7/2022).
“Sayangnya, kebijakan Barat ini membawa dunia semakin dekat ke neraka perang besar yang, sebagaimana Anda tahu, tidak akan memunculkan pemenang,” kata Lukashenko dikutip BelTA via TASS.
Eks serdadu Angkatan Bersenjata Soviet itu menyebut peristiwa-peristiwa terkini di sekitar Belarusia dan Rusia menuntut perhatian dan pemeriksaan penuh.
“Negara-negara Barat, secara terbuka didalangi oleh Amerika Serikat, sedang membongkar sistem keamanan global secara metodis dan terus-menerus, bahkan jika tidak sesuai kepentingan nasional dan keinginan rakyat mereka,” lanjut Lukashenko.
Baca Juga: Khawatir Putin Gunakan Senjata Nuklir ke Ukraina, Biden akan Kirim Pesawat yang Bisa Deteksi Radiasi
Pernyataan Lukashenko itu merujuk ekspansi NATO yang semakin luas ke Eropa Timur dan Skandinavia. Terkini, Swedia dan Finlandia secara formal menempuh proses aksesi menjadi anggota aliansi tersebut.
Salah satu alasan Stockholm dan Helsinki mengakhiri netralitas adalah situasi keamanan Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina. Belarusia sendiri membela Moskow dalam perang yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 itu.
Lebih lanjut, Lukashenko menuduh negara-negara Barat aktif melakukan surveilans darat dan udara serta menambah kekuatan militer. Presiden Belarusia ini menuduh NATO sekadar memakai prinsip pertahanan sebagai dalih untuk mengancam rivalnya.
“Sekarang, Swedia dan Finlandia yang netral secara tiba-tiba ingin gabung NATO dan menentang peraturan mereka sendiri. Pemimpin blok (NATO) siap mempercepat bergabungnya mereka ke aliansi,” kata Lukashenko.
“Harus ditekankan, ini (aksesi Swedia dan Finlandia) bahkan tanpa menanyai pendapat rakyat masing-masing negara itu. Dalam konferensi tingkat tinggi NATO terkini, intensi mereka adalah secara fundamental meningkatkan presensi dan pengaruh di Eropa,” pungkasnya.
Baca Juga: Presiden Belarusia Dilawan Perwira Militernya karena Dukung Putin, Agar Tak Diasingkan Internasional
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS