China Desak AS Hentikan Kolusi Militer dengan Taiwan, Begini Ancamannya
Kompas dunia | 8 Juli 2022, 15:09 WIBBEIJING, KOMPAS.TV — China menuntut Amerika Serikat menghentikan "kolusi" militer dengan Taiwan selama pertemuan virtual antara kepala staf gabungan dari kedua negara yang hubungannya kini semakin retak.
Seperti laporan Associated Press, Jumat, (8/7/2022) Kasgab China Jenderal Li Zuocheng mengatakan kepada Kasgab AS Jenderal Mark Milley pada hari Kamis, China "tidak memiliki ruang untuk kompromi" pada isu-isu yang mempengaruhi "kepentingan intinya," termasuk Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri dan dianeksasi secara paksa jika perlu.
"China menuntut AS ... berhenti membalikkan sejarah, menghentikan kolusi militer AS-Taiwan dan menghindari dampak terhadap hubungan dan stabilitas China-AS di Selat Taiwan," kata Li.
Militer China, kata Jenderal Li, akan "dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," katanya.
"Jika ada yang membuat provokasi nakal, mereka akan bertemu dengan serangan balik tegas dari orang-orang China," kata Jenderal Li.
Bahasa seperti itu cukup rutin dan Li juga dikutip dalam rilis berita Kementerian Pertahanan yang mengatakan China berharap untuk "lebih memperkuat dialog, menangani risiko, dan mempromosikan kerja sama, daripada sengaja menciptakan konfrontasi, memprovokasi insiden, dan menjadi saling eksklusif."
Baca Juga: China-AS Memanas, Pemerintahan Biden Tolak Klaim Beijing Selat Taiwan Bukan Perairan Internasional
Pertemuan itu menyusul komentar berapi-api Menteri Pertahanan China Wei Fenghe pada konferensi keamanan regional bulan lalu di Singapura yang juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Wei menuduh Amerika Serikat berusaha "membajak" dukungan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik untuk mengubah mereka melawan Beijing, dengan mengatakan Washington berusaha untuk memajukan kepentingannya sendiri "dengan kedok multilateralisme."
Pada pertemuan yang sama di Singapura, Austin mengatakan China menyebabkan ketidakstabilan dengan klaimnya ke Taiwan dan peningkatan aktivitas militernya di daerah tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press