> >

Boris Johnson Didesak Mundur Segera, Tetua Kubu Konservatif Inggris: Tidak Perlu Tunggu Ketua Baru

Kompas dunia | 8 Juli 2022, 04:45 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya hari Kamis (7/7/2022). Partai Konservatif berencana menyaring calon ketua partai hingga tersisa dua kandidat final pada 21 Juli, dan pemimpin baru akan diputuskan pada September. (Sumber: Stefan Rousseau/PA via AP)

LONDON, KOMPAS.TV - Tetua Partai Konservatif Inggris meminta Boris Johnson segera mundur, tidak perlu menunggu terpilihnya ketua baru.

Sementara itu, Partai Konservatif berencana menyaring calon ketua partai hingga tersisa dua kandidat final pada 21 Juli, dan pemimpin baru akan diputuskan pada September mendatang, seperti laporan Bloomberg, Kamis, (7/7/2022)

Komite Partai Konservatif yang menetapkan aturan untuk kontes kepemimpinan, menginginkan tahap pertama dari proses tersebut selesai pada 21 Juli. Lantaran, saat itulah parlemen Inggris melakukan reses musim panas, menurut seorang anggota parlemen komite eksekutif, yang berbicara dengan syarat anonim.

Kemudian, kata sumber itu, akan memakan waktu sekitar enam minggu untuk menyelesaikan bagian kedua dari proses. Pada bagian ini, para calon Tory atau Konservatif tingkat akar rumput memberikan suara dan memilih dari dua kandidat terakhir.

Jadwal yang tepat untuk kontes akan diumumkan awal minggu depan, menyusul pemilihan baru untuk komite eksekutif pada Senin (11/7/2022).

Mantan Perdana Menteri Inggris John Major mengatakan, Boris Johnson harus segera diganti daripada dibiarkan tetap sebagai pemimpin sementara. Ini karena Kabinetnya dinilai mungkin kerepotan untuk "menahannya", di tengah seruan yang lebih luas agar dia dicopot sekarang juga.

Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Mengundurkan Diri, Jadwal Pemilihan PM Baru akan Diumumkan Pekan Depan

Sajid Javid, Rishi Sunak, dan PM Inggris Boris Johnson. Partai konservatif berencana menyaring calon ketua partai hingga tersisa dua kandidat final pada 21 Juli, dan pemimpin baru diputuskan pada September, (Sumber: AP Photo)

Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri pada Kamis (7/7) setelah dia ditinggalkan oleh menteri Kabinet dan banyak anggota parlemen Partai Konservatif yang mengatakan dia tidak lagi layak untuk memerintah.

Berbicara di luar kantornya di Downing Street, Johnson mengumumkan pengunduran dirinya yang "menyakitkan", tetapi menentang tekanan untuk segera mundur.

Johnson bersikeras dia berencana untuk tetap sebagai perdana menteri sementara partainya memilih penggantinya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Associated Press


TERBARU