AS dan Sekutu Kirim Bantuan Militer 28.000 Ton, Rusia Tuduh Barat Ingin Perpanjang Perang Ukraina
Krisis rusia ukraina | 6 Juli 2022, 07:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berupaya memperpanjang perang di Ukraina dengan mengirimkan ribuan ton bantuan militer.
Shoigu menyebut negara-negara Barat terus mengirimkan pasokan senjata berskala besar ke Kiev.
“Berharap memperpanjang konflik di Ukraina, kolektif Barat terus mengirimkan pasokan senjata berskala besar ke rezim Kiev,” kata Shoigu dikutip TASS.
Baca Juga: Setelah Jokowi, Paus Fransiskus Ingin Kunjungi Rusia dan Ukraina demi Perdamaian
Shoigu mengeklaim bahwa Barat telah mengirimkan kargo militer dengan total lebih dari 28.000 ton ke Ukraina.
Lebih lanjut, ia mengeklaim, sebagian senjata yang dikirim Barat ke Ukraina beredar di pasar gelap Timur Tengah.
Menurut informasi yang tersedia, sejumlah senjata asing yang dikirim Barat ke Ukraina menyebar di sepanjang kawasan Timur Tengah dan juga masuk ke pasar gelap,” kata Shoigu.
Sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari silam, AS menjadi salah satu pemasok senjata terbesar untuk Ukraina. Washington telah mengirimkan bantuan militer senilai sekitar 6,9 miliar dolar AS ke Ukraina sejak invasi dimulai.
Menurut estimasi Rusia, AS telah mengirimkan bantuan militer senilai sekitar 8,8 miliar dolar AS sejak 2014.
Washington sendiri belakangan ini menambah pasokan senjata untuk Ukraina. Pada 30 Juni lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina senilai lebih dari 800 juta dolar AS.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS