Paus Fransiskus Bantah Berencana Mengundurkan Diri
Kompas dunia | 5 Juli 2022, 06:10 WIBVATIKAN, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus menepis laporan ia berencana mengundurkan diri dalam waktu dekat. Dia justru akan berkunjung ke Kanada pada bulan ini, dan berharap dapat pergi ke Moskow dan Kiev sesegera mungkin.
Dalam sebuah wawancara eksklusif di kediamannya di Vatikan, seperti laporan Straits Times, Senin (4/7/2022), Paus Fransiskus juga membantah desas-desus dirinya menderita kanker, seraya bercanda bahwa dokternya tidak memberi tahu apa-apa tentang itu. Paus untuk pertama kalinya memberikan rincian kondisi lutut yang mencegahnya beberapa kali melaksanakan tugas luar.
Dalam percakapan 90 menit hari Sabtu sore yang dilakukan dalam bahasa Italia dan tanpa kehadiran pembantu, Paus berusia 85 tahun itu juga mengulangi kecamannya terhadap aborsi menyusul putusan Mahkamah Agung AS bulan lalu.
Desas-desus beredar di media bahwa rangkaian peristiwa pada akhir Agustus, termasuk pertemuan dengan para kardinal dunia untuk membahas konstitusi Vatikan yang baru, upacara untuk melantik kardinal baru, dan kunjungan ke kota L'Aquila di Italia, dapat menjadi pertanda sebuah pengumuman pengunduran diri.
L'Aquila dikaitkan dengan Paus Celestine V, yang mengundurkan diri dari kepausan tahun 1294.
Paus Benediktus XVI mengunjungi kota itu empat tahun sebelum ia mengundurkan diri pada tahun 2013, paus pertama yang melakukannya dalam waktu sekitar 600 tahun.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam ‘Kebuasan dan Kekejaman’ Rusia, Sanjung ‘Heroisme’ Ukraina
Tetapi Paus Fransiskus, yang waspada dan tenang selama wawancara ketika dia membahas berbagai masalah internasional dan Gereja, menertawakan gagasan itu.
"Semua kebetulan ini membuat beberapa orang berpikir 'liturgi' yang sama akan terjadi," katanya. "Tapi itu tidak pernah terlintas dalam pikiranku. Untuk saat ini tidak, untuk saat ini, tidak. Sungguh!"
Paus Fransiskus, bagaimanapun, mengulangi posisinya yang sering dinyatakan bahwa dia mungkin mengundurkan diri suatu hari nanti jika kesehatan yang buruk membuatnya tidak mungkin untuk menjalankan tugas Gereja, sesuatu yang hampir tidak terpikirkan sebelum Benediktus XVI.
Ditanya kapan dia berpikir itu mungkin, dia berkata, "Kami tidak tahu. Tuhan akan menjawab."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times