Joe Biden Diejek Media China, Akibat Minta Perusahaan Bahan Bakar Turunkan Harga
Kompas dunia | 3 Juli 2022, 14:05 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden diejek media China setelah meminta perusahaan bahan bakar menurunkan harga bahan bakar.
Pada Sabtu (2/7/2022), Biden sempat mencuitkan permintaan agar perusahaan bahan bakar mau menurunkan harganya.
Hal itu diungkapkan Biden setelah penasihat ekonomi Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat akan mengalami kesulitan keuangan untuk mempertahankan tatanan dunia liberal.
Rata-rata nasional untuk harga bahan bakar pada Sabtu mencapai 4,82 dolar AS atau setara Rp72.000 per galon.
Baca Juga: Mengerikan, Nenek Ini Tewas Diserang Hiu Ganas dan Kerumunan Orang Hanya Bisa Menyaksikannya
Sedangkan di California mencapai lebih dari 6,25 dolar AS (Rp93.500) per galon.
“Pesan saya kepada perusahaan-perusahaan yang menjalankan pompa bensin dan yang menetapkan harga itu sederhana. Ini adalah masa perang dan bahaya global,” cuit Biden dikutip dari New York Post.
“Turunkan harga yang Anda kenakan di pompa untuk mencerminkan biaya yang Anda bayar untuk produk tersebut. Dan lakukanlah sekarang,” tambahnya.
Salahkan invasi Rusia ke Ukraina
Pemerintahan Biden telah menyalahkan invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan harga bahan bakar naik.
Bahkan Biden sempat mengatakan para pengemudi Amerika harus bertahan karena kenaikan harga selama mungkin, hingga Ukraina mengalahkan Rusia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : New York Post