Satu Juta Jemaah Haji Mulai Berbondong-bondong ke Makkah, Pertama sejak Pandemi Covid-19
Kompas dunia | 2 Juli 2022, 18:33 WIBMEKAH, KOMPAS.TV - Jemaah haji mulai berdatangan di kota suci Makkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Sekitar satu juta umat Islam diperkirakan akan menjalankan ibadah haji musim haji tahun 2022 setelah dua tahun gangguan besar yang disebabkan oleh pandemi Covid -19, seperti laporan Straits Times, Sabtu (2/7).
Berbalut ihram, dengan beberapa menggunakan payung demi menepis matahari gurun yang membakar, jemaah haji melakukan ritual haji pertama yang melibatkan berjalan dalam lingkaran di sekitar Ka'bah, bangunan suci di pusat Masjidil Haram.
"Alhamdulillah... Tidak mungkin menggambarkan perasaan saya saat ini," kata Ahmed Sayed Mahmoud, seorang peziarah Mesir. “Berada di Masjidil Haram dan di tanah dua masjid suci membuat saya sangat bahagia.”
Arab Saudi, rumah bagi situs-situs tersuci umat Islam di Makkah dan Madinah, mengizinkan kembali para pelancong asing tahun ini untuk menunaikan haji.
Hanya beberapa ribu warga dan penduduk Saudi yang menghadiri ziarah tahunan dalam dua tahun terakhir, lantaran pandemi Covid-19 menghadirkan jeda di seluruh ekonomi global dan membatasi perjalanan.
Namun, pihak berwenang Arab Saudi mengatakan, hanya satu juta orang yang dapat melakukan ibadah haji tahun Masehi 2022. Jumlah ini kurang dari setengah dari masa pra-pandemi. Akses juga dibatasi untuk peziarah berusia 18 hingga 65 tahun, sudah sepenuhnya menjalani vaksinasi penuh Covid-19, dan tidak menderita penyakit kronis.
Baca Juga: Usulan Aceh Jadi Embarkasi Utama Haji karena Biaya Murah, Komnas Haji Bilang Seperti Ini
Petugas keamanan dan kesehatan terlihat bercampur dengan jemaah di dalam masjid.
Sebuah jaringan kamera pengintai mengawasi sekeliling. Pos pemeriksaan mengontrol akses ke kota untuk membantu memastikan ibadah haji tahun ini bebas insiden, yang di masa lalu sempat dirusak oleh penyerbuan mematikan, kebakaran dan kerusuhan.
Selama bertahun-tahun, Arab Saudi menghabiskan miliaran dolar untuk membuat salah satu ibadah keagamaan terbesar di dunia menjadi lebih aman.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times