Rusia Ambil Alih Penuh Proyek Minyak dan Gas Sakhalin-2, Sebelumnya Sebagian Dimiliki Barat
Kompas dunia | 1 Juli 2022, 23:40 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin menyerahkan kendali penuh atas proyek minyak dan gas alam besar Sakhalin-2 yang sebagian dimiliki oleh Barat, Shell dan dua perusahaan Jepang, kepada perusahaan Rusia yang baru dibentuk.
Keputusan itu dipandang sebagai langkah berani di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat terkait aksi militer Moskow di Ukraina, seperti laporan Associated Press, Jumat (1/7/2022).
Keputusan Putin Kamis (30/6) malam itu memerintahkan pembentukan perusahaan baru yang akan mengambil alih kepemilikan Sakhalin Energy Investment Co. Sebelumnya, hampir 50 persen kepemilikan saham Sakhalin dikendalikan raksasa energi Inggris, Shell, serta Mitsui dan Mitsubishi yang berbasis di Jepang.
Perintah Putin menyebut "ancaman terhadap kepentingan nasional Rusia dan keamanan ekonominya" sebagai alasan pemindahan Sakhalin-2, salah satu proyek minyak dan gas alam berorientasi ekspor terbesar di dunia.
Perintah Putin itu memberi waktu perusahaan asing satu bulan untuk memutuskan apakah mereka ingin mempertahankan saham yang sama di perusahaan baru.
Raksasa gas alam yang dikendalikan negara Rusia, Gazprom, memiliki saham pengendali di Sakhalin-2, proyek gas lepas pantai pertama negara itu yang menyumbang sekitar 4 persen pasar dunia untuk gas alam cair, atau LNG.
Jepang, Korea Selatan dan China adalah pelanggan utama ekspor minyak dan LNG proyek tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (1/7) mengatakan, perintah Putin tidak memengaruhi pasokan energi dari proyek tersebut.
Baca Juga: Janji Putin ke Jokowi, Rusia Berkomitmen Bantu Sektor Pertanian dan Pangan Indonesia
Shell memegang 27,5 persen saham dalam proyek tersebut.
Setelah dimulainya aksi militer Rusia di Ukraina, Shell mengumumkan keputusannya untuk menarik semua investasi di Rusia. Langkah ini dikatakan menelan biaya setidaknya $5 miliar dollar AS.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press