Mengerikan, Angka Aborsi di Inggris Capai Rekor Tertinggi, Dianggap karena Masalah Ekonomi
Kompas dunia | 25 Juni 2022, 15:13 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Data Aborsi di Inggris yang dirilis pemerintah pada Senin (21/6/2022) menyentuh rekor tertinggi sejak Undang-Undang Aborsi diberlakukan di negara itu.
Ciaran Kelly dari The Crhristian Institut menyebut situasinya mengerikan.
"Statistik ini mengerikan dan memilukan. Setiap tahun mereka mengingatkan kita betapa sedikit masyarakat yang menghargai kehidupan. Setiap anak sangat berharga, setiap anak yang hilang karena aborsi adalah sebuah tragedi," tegasnya pada Sabtu (25/6/2022).
Di sisi lain, Clare Murphy, Kepala British Pregnancy Advisory Service yang mengurusi masalah aborsi di negaranya, menyalahkan rekor jumlah aborsi pada "ketidakpastian ekonomi dan ketidakamanan pekerjaan".
Laporan yang dirilis pemerintah itu menyebut terdapat 214.256 kasus aborsi di Inggris dan Wales sepanjang 2021, angka tertinggi sejak Undang-Undang Aborsi diberlakukan pada 1967.
Dalam laporan dijelaskan bahwa 18,6 dari 1.000 perempuan di Inggris dan Wales telah melakukan aborsi pada tahun itu.
"Namun, tingkat aborsi untuk wanita berusia di bawah 18 tahun terus menurun," terang laporan pemerintah.
Adapun 99 persen aborsi dalam data yang dirilis pemerintah telah didanai oleh Badan Pelayanan Kesehatan (NHS).
Baca Juga: Perlindungan Hak Aborsi Dibatalkan, Demonstrasi Besar Guncang Amerika Serikat
Di Inggris, undang-undang mengizinkan tindakan aborsi hingga kandungan berusia 24 minggu, sebagian besar dengan alasan janin berpotensi memiliki disabilitas. Hal itu menimbulkan polemik dalam beberapa tahun terakhir.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/BBC/The Christian Institute