Pakar Rusia: Status Kandidat Anggota Uni Eropa Ukraina Hadiah Penghiburan Tak Jadi Gabung NATO
Krisis rusia ukraina | 25 Juni 2022, 12:04 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Keputusan Uni Eropa untuk meloloskan status kandidat anggota bagi Ukraina dipandang sebagai “hadiah hiburan” karena Kiev tak bisa gabung NATO.
Hal tersebut disampaikan Dmitry Suslov, wakil direktur Pusat Studi Komprehensif Eropa dan Internasional di Sekolah Tinggi Ekonomi (HSE) Moskow, Rusia, Jumat (24/6/2022).
Pada Kamis (23/6) lalu, Uni Eropa memutuskan untuk menjadikan Ukraina dan Moldova sebagai kandidat anggota, memulai proses panjang untuk menjadi bagian blok 27 negara itu.
Suslov menuduh keputusan Uni Eropa tersebut ditujukan untuk mencegah Kiev masuk ke dalam “lingkup pengaruh” Rusia.
“Ini jelas sebuah pertanda, suatu kebijakan politis oleh Uni Eropa yang diambil berdasarkan alasan geopolitik. Itu diniatkan untuk menegaskan bahwa UE tidak akan membiarkan Ukraina jatuh ke apa yang disebut lingkup pengaruh Rusia,” kata Suslov kepada TASS.
“Demikian, Uni Eropa menginstitusionalisasikan kehadiran Ukraina di orbit Barat dan menyokongnya dengan dukungan politis,” sambungnya.
Baca Juga: Uni Eropa dan NATO Dituduh Bikin Koalisi untuk Perangi Rusia
Lebih lanjut, Suslov menyorot janji NATO untuk membuka jalan aksesi bagi Ukraina. Kiev pernah dijanjikan bisa menjadi anggota NATO usai KTT Bukares pada 2008 silam.
Isu aksesi Ukraina ke dalam NATO adalah salah satu dalih utama invasi yang diluncurkan Vladimir Putin sejak 24 Februari lalu.
“Ini adalah pengakuan bahwa Ukraina tidak akan gabung NATO. Ukraina telah diberikan alternatif, suatu hadiah penghiburan yang dibungkus status kandidat untuk bergabung dengan UE,” kata Suslov.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TASS