Rusia Klaim Kepung 2.000 Personel Tentara Ukraina yang Kelelahan di Kawasan Luhansk di Ukraina Timur
Krisis rusia ukraina | 25 Juni 2022, 05:55 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Tentara Rusia mengeklaim telah mengepung sejumlah unit militer Ukraina, formasi Nazi, dan sekelompok tentara asing di sekitar Gorskoye dan Zolotoye di area Luhansk.
Hal itu dinyatakan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov, Jumat (24/6/2022), seperti dilansir Tass.
Baca Juga: Brutalnya Hujan Artileri Rusia di Donbass: Kesaksian dari Penyintas Ukraina di Garis Depan
"Dalam pengepungan baru, kali ini di sekitar Gorskoye, empat batalion telah terperangkap: batalion mekanis ke-3 dari brigade mekanik ke-24, batalion penyerangan gunung ke-15 dari brigade penyerangan gunung ke-28, batalion infanteri bermotor ke-42 dari brigade infanteri bermotor ke-57, batalion ke-70 dari brigade pertahanan teritorial ke-101, dan juga kelompok artileri brigade dari brigade infanteri bermotor ke-57, sebuah formasi Nazi dari Sektor Kanan [dilarang di Rusia sebagai organisasi ekstremis] dan sekelompok tentara bayaran asing," sebut Konashenkov mengurai.
Konashenkov menegaskan, kelompok-kelompok tempur Ukraina telah sepenuhnya terjebak. Total, imbuhnya, sebanyak 2.000 personel tentara Ukraina telah terjebak.
“Sekitar 1.800 personel militer, 120 Nazi sektor kanan, 80 tentara asing bayaran, dan juga lebih dari 40 kendaraan lapis baja tempur dan sekitar 80 senjata dan mortir,” urai Konashenkov merinci.
Baca Juga: Ukraina Umumkan Tarik Mundur Pasukan dari Sievierodonetsk, Rusia Makin Menguasai Wilayah Luhansk
Sementara, tambahnya, 41 tentara Ukraina telah menyerahkan diri secara sukarela di kawasan itu dalam 24 jam terakhir.
Menurut Konashenkov, kelompok tempur Ukraina yang dikepung pasukan Rusia di Gorskoye dan Zolotoye di kawasan Luhansk, kelelahan. Personel kelompok tempur itu juga disebut Konashenkov menyusut hingga kurang dari 40 persen.
“Seperti yang dikatakan tawanan perang, kelompok tempur Ukraina yang dikepung kelelahan dan kurang dari 40 persen berawak. Komando militer Ukraina yang lebih tinggi telah kehilangan komando dan kendali pasukan. Suplai pasokan senjata, amunisi, bahan bakar, dan inventaris lainnya telah sepenuhnya dihentikan,” kata sang juru bicara.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : TASS