Media Jepang Sebut Efek Rusia-Ukraina ke Indonesia Bisa Dilihat dari Harga Indomie
Krisis rusia ukraina | 18 Juni 2022, 14:08 WIBDAVOS, KOMPAS.TV - Salah satu media Jepang menyebut harga Indomie bisa jadi patokan inflasi di Indonesia akibat perang Rusia-Ukraina.
Hal itu dikaitkan dengan efek perang yang akhir-akhir ini memicu kelangkaan gandum.
"Ketika efek perang Ukraina melanda seluruh dunia, orang-orang di Indonesia sangat khawatir harga pangan naik, terutama mie instan favorit mereka," sebut laporan Nikkei yang terbit pada Kamis (16/6/2022).
Laporan itu merujuk pernyataan Menteri Perekonomian Indonesia Airlangga Hartanto yang menyebut keprihatinannya atas kelangkaan gandum dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, pada akhir Mei 2022.
Ketika itu Airlangga berbicara dalam konteks perang Rusia-Ukraina.
Seperti diketahui, melansir data World Instan Noodles Association, konsumsi mie instan di Indonesia adalah yang tertinggi kedua di dunia dengan 12,27 milyar porsi sepanjang 2021.
Catatan itu hanya kalah dari China yang memiliki angka konsumsi 43,99 milyar porsi mie instan pada tahun yang sama.
Baca Juga: Dua Prajurit Inggris Dihukum Mati, Rusia Serahkan kepada Republik Rakyat Donetsk
"Mie indomie rata-rata dijual sekitar 2.800 rupiah di toko-toko, harga terjangkau di sebuah negara dengan upah bulanan rata-rata sekitar USD$200 (Rp 3juta)," lanjut laporan itu.
Indofood disebut tidak menaikkan harga, adapun kenaikan yang terjadi baru-baru ini disebabkan penyesuaian tarif pajak pertambahan nilai yang berlaku per 1 April 2022.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Fadhilah
Sumber : Nikkei