Pemimpin Negara Uni Eropa Dukung Bergabungnya Ukraina, Rusia Balas dengan Penghinaan
Krisis rusia ukraina | 17 Juni 2022, 12:34 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Pemimpin negara Uni Eropa (UE), Prancis, Jerman, Italia dan Rumania telah mendukung Ukraina untuk bergabung.
Mereka mengungkapkan seharusnya Ukraina diberikan status kandidat secepatnya.
Hal itu diungkapkan empat pemimpin negara UE tersebut setelah mengunjungi kota Irpin di dekat Kiev, Kamis (16/6/2022) pagi.
“Ukraina merupakan milik keluarga Eropa,” ujar Kanselir Jerman, Olaf Scholz pada pertemuan bersama di Kiev seperti dikutip dari BBC.
Baca Juga: Tiga Warganya Hilang di Ukraina, AS Minta Rusia Perlakukan Mereka Secara Manusiawi jika Tertangkap
Namun ia menambahkan Ukraina masih harus memenuhi kriteria aksesi secara penuh.
Sedangkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron menegaskan 27 anggota UE akan berdiri bersama Ukraina hingga kemenangan mereka atas Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menggambarkan bahwa agresi Rusia adalah perang melawan persatuan Eropa.
Ia juga menambahkan bahwa senjata yang paling efektif adalah persatuan.
Zelensky pun meminta agar pengiriman senjata berat ke Ukraina harus segera dilakukan, demi bisa melindungi diri mereka sendiri, dan membebaskan wilayah yang diambilalih Moskow sejak invasi pada 24 Februari.
Selain Macron dan Scholz, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi dan Presiden Rumania, Klaus Iohannis, ikut dalam kunjungan tersebut.
Kedatangan mereka dilakukan sebelum Komisi Eropa membuat rekomendasi mengenai apakah Ukraina diberikan status kandidat UE.
Baca Juga: Pembelaan Menlu Rusia: Tak Ada Cara Lain Beritahu Barat bahwa Ukraina Gabung NATO adalah Kejahatan
Rencananya 27 pemimpin UE akan membicarakan permasalahan itu pada pertemuan 23 dan 24 Juni.
Namun, Rusia menanggapi kunjungan tersebut dengan sebuah hinaan kepada pemimpin negara UE yang hadir.
Adalah Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, juga mantan presiden Rusia yang melakukannya.
“Orang Eropa penggemar kodok, sosis dan spaghetti sangat senang mengunjungi Kiev. Tapi tak memiliki kegunaan,” cuit Medvedev di Twitter.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC