> >

Amerika Serikat Tegaskan Tidak Setir dan Tidak Tekan Ukraina untuk Merundingkan Gencatan Senjata

Krisis rusia ukraina | 15 Juni 2022, 16:48 WIB
Amerika Serikat hari Selasa (14/6/2022) menegaskan tidak akan menyetir dan menekan Ukraina untuk merundingkan gencatan senjata, bahkan ketika Rusia meraih keuntungan yang stabil di wilayah timur negara itu, kata Colin H. Kahl, Wamenhan AS urusan Kebijakan (Sumber: US Department of Defence)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat hari Selasa (14/6/2022) menegaskan tidak akan menyetir dan menekan Ukraina untuk merundingkan gencatan senjata, bahkan ketika Rusia meraih keuntungan yang stabil di wilayah timur negara itu, kata seorang pejabat tinggi Pentagon, seperti laporan New York Times, Rabu, (15/6/2022).

"Kami tidak akan memberi tahu Ukraina bagaimana bernegosiasi, apa yang harus dinegosiasikan, dan kapan harus bernegosiasi," kata Colin H. Kahl, wakil menteri pertahanan untuk kebijakan. "Mereka akan menetapkan persyaratan itu untuk diri mereka sendiri."

Pernyataannya muncul ketika upaya Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya di Donbas timur mencapai titik kritis pada hari Selasa, dengan tentara Ukraina dan Rusia bentrok dalam pertempuran jalanan di kota Sievierodonetsk dan Rusia semakin dekat untuk mengklaim kota itu.

Pasukan Rusia dan sekutu mereka dari Donetsk dan Lugansk mengendalikan sekitar 80 persen hingga 90 persen Donbas, menurut pejabat Ukraina, memberikan pengaruh potensial bagi Kremlin dalam negosiasi di masa depan.

Berbicara pada konferensi keamanan di Washington yang diadakan Centre for a New American Security, Kahl menegaskan kembali komitmen AS untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.

"Peran kami adalah untuk membantu mereka memastikan bahwa mereka dapat mempertahankan diri dari serangan Rusia," katanya, "dan mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat berani dalam hal itu, dan untuk memperkuat tangan mereka setiap kali negosiasi terjadi," kata Kahl

Terlepas dari kata-kata dukungan yang kuat, perang telah memasuki bulan keempatnya, dan persatuan awal yang luar biasa dalam menanggapi serangan Rusia, tampaknya mulai terjadi keributan di antara beberapa sekutu Barat yang  mengirim senjata mematikan ke Ukraina dan memberlakukan berbagai sanksi keuangan terhadap Rusia.

Baca Juga: Pimpinan dan Anggota Kelompok Neo-Fasisme Amerika Serikat Ditangkap, Apa Gerakan Kelompok Itu?

Ilustrasi. Mural di Kiev yang dikenal dengan nama Santa Javelina, sosok Perawan Maria membawa rudal anti-tank berpemandu (ATGM) FGM-148 Javelin. Amerika Serikat hari Selasa (14/6/2022) menegaskan tidak akan menyetir dan menekan Ukraina untuk merundingkan gencatan senjata, bahkan ketika Rusia meraih keuntungan yang stabil di wilayah timur negara itu. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

Para pemimpin di Eropa Tengah dan Timur, dengan pengalaman panjang dominasi Soviet, memiliki pandangan yang kuat tentang perlunya menjinakkan Rusia, bahkan menolak gagasan untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tetapi Prancis, Italia, dan Jerman, di antara negara-negara terbesar dan terkaya di benua itu, cemas akan perang yang panjang atau yang bisa membeku dalam kebuntuan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Straits Times/NYT


TERBARU