> >

Usai Larang Ekspor Ayam, Malaysia akan Timbun Pasokan Ayam untuk Antisipasi Kelangkaan Dalam Negeri

Kompas dunia | 10 Juni 2022, 04:40 WIB
Malaysia hari Kamis (9/6/2022) mengatakan akan menimbun ayam untuk mengamankan pasokan domestik dan mengendalikan kenaikan harga pangan di tengah larangan ekspor unggas. (Sumber: Straits Times)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Malaysia menyatakan akan menimbun ayam untuk mengamankan pasokan domestik dan mengendalikan kenaikan harga pangan di tengah larangan ekspor unggas, Kamis (9/6/2022).

Straits Times melaporkan, Malaysia yang memasok ayam hidup terutama ke negara tetangga Singapura dan Thailand, pada 1 Juni menghentikan ekspor ayam sampai produksi dan harga kembali stabil. Ini turut menandai meningkatnya kekurangan pangan global.

Harga ayam di Malaysia, salah satu sumber protein termurah, melonjak dalam beberapa bulan terakhir setelah produksi ternak ayam terganggu akibat kekurangan pakan global yang diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina.

Pemerintah Malaysia sepakat untuk menetapkan 'metode penimbunan ayam' yang berlaku segera, kata Menteri Pertanian dan Industri Makanan Ronald Kiandee dalam sebuah pernyataan.

Dia tidak merinci bagaimana pemerintahnya akan mengelola pasokan ayam dalam negeri.

Baca Juga: Malaysia Larang Ekspor Ayam, Warga Singapura Panik karena Nasi Ayam adalah Makanan Sehari-hari

Pedagang ayam di pasar Kampung Baru di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (31/5/2022). Malaysia hari Kamis (9/6/2022) mengatakan akan menimbun ayam untuk mengamankan pasokan domestik dan mengendalikan kenaikan harga pangan di tengah larangan ekspor unggas. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

Pemerintah Malaysia juga akan menyederhanakan prosedur impor kedelai, gandum, dan jagung serta pakan ternak dan nabati. Pun, menetapkan jalur prioritas untuk mempercepat impor hingga pasokan ayam stabil, katanya.

Pakan ayam biasanya terdiri dari biji-bijian dan kacang kedelai, yang diimpor Malaysia.

Ronald mengatakan, pemerintah juga akan menerapkan langkah-langkah untuk membantu produsen makanan dan operator pabrik pakan menurunkan biaya produksi.

Selain itu, pemerintahnya juga akan meninjau tarif listrik dan akan memberikan pengecualian khusus kepada peternak unggas untuk merekrut pekerja migran di tengah kekurangan tenaga kerja.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU