Menlu Rusia ke Turkiye Diskusi Ekspor Gandum Ukraina, Minta Kiev Bersihkan Ranjaunya di Laut Hitam
Krisis rusia ukraina | 8 Juni 2022, 18:39 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Turkiye Mevut Cavusoglu bertemu di Ankara, Turkiye, Rabu (8/6/2022) untuk membicarakan ekspor gandum Ukraina dari Laut Hitam.
Dalam kesempatan itu, Lavrov juga meminta Ukraina membersihkan ranjau laut yang mereka tebar di Laut Hitam, seperti laporan Arab News.
Pertemuan antara Menlu Rusia dan Menlu Turkiye digelar untuk mematangkan rencana yang akan membuat Ukraina bisa mengekspor gandumnya melalui Laut Hitam ke pasar global, di tengah meningkatnya krisis pangan.
Setelah pertemuan itu, Lavrov menjanjikan masalah yang berkaitan dengan pengiriman biji-bijian dari pelabuhan di Ukraina dapat diselesaikan, asalkan Kiev membersihkan ranjau di pelabuhan dan sekitar Laut Hitam.
Lavrov menyebut tidak ada tindakan yang diperlukan di pihak Rusia, karena negaranya sudah membuat komitmen yang diperlukan.
“Kami menyatakan kami siap setiap hari untuk menjamin keselamatan kapal yang meninggalkan pelabuhan Ukraina dan menuju teluk (Bosphorus). Kami siap untuk melakukan itu bekerja sama dengan rekan-rekan Turkiye kami,” katanya setelah berbicara dengan Menlu Turkiye koleganya, Mevut Cavusoglu.
“Untuk mengatasi masalah ini, satu-satunya hal yang diperlukan adalah agar Ukraina membiarkan kapal keluar dari pelabuhan mereka, baik dengan menjinakkan ranjau atau dengan menandai koridor yang aman, tidak ada lagi yang diperlukan,” tutur Lavrov.
Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum, jagung, dan minyak bunga matahari terbesar di dunia. Tetapi, perang dan blokade Rusia terhadap pelabuhannya telah menghentikan sebagian besar aliran itu, membahayakan pasokan makanan ke banyak negara berkembang. Banyak dari pelabuhan itu sekarang juga banyak ditambang.
Baca Juga: Ingin Ekspor Gandum Ukraina Lewat Laut, Zelenskyy Minta Perlindungan Turki dan Inggris dari Rusia
Moskow, kata Lavrov, menyangkal bertanggung jawab atas krisis pangan internasional, seraya menyalahkan sanksi Barat.
Lavrov mengatakan masalah utamanya adalah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah "dengan tegas menolak" untuk menyelesaikan masalah pelabuhan yang ditebari ranjau laut.
“Jika mereka sekarang mengubah posisi mereka, maka di pihak kita tidak ada komplikasi. Mari kita lihat bagaimana kesepakatan awal yang kita diskusikan kemarin dan hari ini dapat dipraktikkan,” ujar Lavrov.
Lavrov menyebut dia menghargai upaya Turkiye dalam mencari cara untuk menyelesaikan situasi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Arab News/Associated Press