Ketika Foto Bicara Derita Perang di Dunia: dari Vietnam, Suriah, Palestina, hingga Ukraina
Kompas dunia | 8 Juni 2022, 05:18 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Selama hampir satu abad, Associated Press kerap menerjunkan jurnalis ke medan perang dan membiarkan foto-foto kejadian berbicara. Berikut adalah foto-foto dari medan perang yang direkam Associated Press 100 tahun terkini.
Sebagian foto perang itu diganjar Hadiah Pulitzer, seperti foto Nick Ut tentang seorang bocah Vietnam yang menjadi korban bom napalm Amerika Serikat (AS), eksekusi seorang tahanan Vietcong, atau foto Joe Rosenthal yang merekam pengibaran bendera AS di Iwo Jima pada Perang Dunia Kedua.
Foto Ut menunjukkan seorang gadis kecil telanjang bernama Kim Phuc. Ia kabur dari desanya yang dibakar AS dengan bom napalm pada 8 Juni 1972.
Kim Phuc kemudian menjadi simbol penderitaan perang bagi warga tak bersalah yang terjebak di dalamnya.
Foto-foto itu abadi dalam ingatan masyarakat internasional, bahkan kerap menggema dengan cara yang tak bisa dilakukan kata-kata atau video.
Sebagian foto perang menunjukkan aksi, seperti seorang bocah Palestina yang menyambit tank Israel di Jalur Gaza pada 29 Oktober 2020, atau penumbangan patung Saddam Hussein usai Irak diinvasi AS.
Sebagian lain menyorot jelas penderitaan dan rasa kehilangan. Kehilangan seorang korban genosida Rwanda dengan bekas golok di wajahnya, kehilangan seorang ibu Palestina dalam pembantaian kamp pengungsi Sabra di Lebanon, serta banyak kehilangan lain.
Seringkali, foto-foto perang menampilkan korban yang terlalu muda. Foto-foto ini merekam ayah di Suriah dan Vietnam yang merangkul jasad sang anak. Juga seorang bocah Bosnia yang dibunuh penembak jitu.
Dalam perang terkini yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina, fotografer Associated Press mengabadikan momen penyerangan terhadap ibu hamil dan bayinya yang belum lahir di Mariupol. Ibu itu dan bayinya tidak selamat.