Ketakutan, Sejumlah Tentara Rusia Enggan Kembali ke Medan Pertempuran di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 4 Juni 2022, 12:58 WIBMengetahui hal itu, Sergey mengaku dirinya sangat terkejut.
“Yang pertama terlintas dalam pikiran saya ‘Apa ini benar-benar terjadi kepada saya?’” tuturnya.
Ia mengungkapkan, mereka terus ditembaki, baik saat bergerak atau saat tengah parkir di malam hari.
Di unitnya ada 50 orang, dan 10 telah tewas serta 10 orang lainnya terluka.
Ia mengungkapkan, hampir semua rekan di unitnya berusia di bawah 25 tahun.
Sergey mengatakan unitnya kemudian masuk ke pedalaman Ukraina, dan terlihat kurangnya strategi.
Bantuan dikabarkan gagal datang, dan tentara dengan perlengkapan yang kurang memadai, ditugaskan menduduki kota besar.
Keluhan Sergey atas kurangnya peralatan, juga muncul dari tentara Rusia lainnya yang pembicaraan dengan keluarganya berhasil disadap Badan Keamanan Ukraina.
Sergey sendiri akhirnya kembali ke Rusia pada awal April, namun ia kemudian kembali menerima penugasan untuk kembali ke Ukraina.
Ia pun kemudian mengatakan kepada komandannya bahwa ia tak siap untuk pergi.
“Ia mengatakan itu keputusan saya. Mereka bahkan tak berusaha untuk meyakinkan kami, karena kami bukan yang pertama,” katanya.
Tetapi ia merasa khawatir dengan reaksi unitnya atas keputusannya menolak kembali.
Oleh sebab itu, ia menegaskan dirinya memutuskan untuk mencari bantuan hukum.
Menurut pengacara hak asasi manusia (HAM) Rusia, Alexei Tabalov, setiap komandan mencoba mengintimidasi tentara yang dikontrak untuk bertahan di unitnya.
Baca Juga: Warga Prancis Kembali Tewas di Ukraina, Prajurit Sukarelawan yang Terbunuh dalam Pertempuran
Namun ia menegaskan, Hukum Militer Rusia menambahkan klausa yang mengizinkan tentara untuk menolak berperang jika mereka tak menginginkannya.
Aktivis HAM Sergei Krivenko menegaskan, ia tak pernah mendengar adanya dakwaan bagi mereka yang menolak kembali ke garis depan.
Sergey sendiri mendapatkan nasihat dari pengacaranya untuk kembali ke markas unitnya, dan mengajukan surat bahwa mereka secara moral dan psikologi kelelahan, sehingga tak bisa lagi berperang di Ukraina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC