> >

Pengakuan Zelensky: 60 hingga 100 Tentara Ukraina Terbunuh Setiap Hari di Pertempuran Lawan Rusia

Krisis rusia ukraina | 2 Juni 2022, 11:13 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Zelensky mengungkapkan sekitar 60 hingga 100 tentara Ukraina tewas di pertempuran lawan Rusia. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui sekitar 60 hingga 100 tentara Ukraina terbunuh setiap harinya dalam pertempuran lawan Rusia.

Selain itu, Zelensky mengungkapkan sekitar 500 tentara Ukraina terluka.

Hal itu diungkapkan Zelensky dalam wawancara dengan saluran TV Amerika, Newsmax.

“Situasi ini sangat kulit. Kami kehilangan 60 hingga 100 tentara yang terbunuh setiap harinya, dan sekitar 500 orang terluka di pertempuran,” tuturnya dikutip dari kantor berita nasional Ukraina, Ukrinform.

Baca Juga: Dua Kolonel Rusia Kritik Pedas Putin dan Shoigu, Tanda Perpecahan di Militer Rusia?

“Jadi, saat ini kami bertahan di wilayah pertahanan kami. Situasi yang paling sulit adalah di Ukraina timur dan selatan, Donetsk dan Luhansk,” tambahnya.

Zelensky pun menjanjikan Presiden Rusia, Vladimir Putin tak akan menang dalam pertempuran ini.

Ia pun meminta agar dunia berhenti membela Putin dan mengakui kebrutalan yang dilakukan pasukan Rusia.

“Kini, ia (Putin) telah diisolasi. Dunia berusaha memberikannya kesempatan, karena sanksi tak diterapkan sepenuhnya,” tutur Zelensky.

Baca Juga: ‘Serangan Gila’ Rusia Pukul Mundur Pasukan Ukraina di Sievierodonetsk, Setengah Kota Dikuasai Rusia

“Ada perbedaan di antara pemimpin mengatakan kepemimpinan Rusia seharusnya ditawarkan cara lain,” lanjutnya.

Menurut Zelensky, kelemahan Putin dan Rusia tak hanya terlihat dari kegagalan mereka untuk menaklukkan Ukraina, tetapi juga karena tak mampu melengserkannya dari kepemimpinan.

“Berusaha membunuh pemimpin dari negara ini atau itu adalah sebuah kelemahan. Jika Anda tak bisa bicara, maka itu adalah kelemahan,” ucapnya.

“Kelemahan adalah memulai perang, dan mereka telah memperlihatkan adanya kelemahan. Jika tak bisa menduduki sebuah negara itu adalah kelemahan,” lanjutnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Ukrinform


TERBARU