China Bergerak, akan Bekerja Sama dengan Rusia Promosikan Demokrasi Melawan Monopoli Demokrasi AS
Kompas dunia | 2 Juni 2022, 08:44 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China Wang Yi hari Rabu, (1/6/2022) mengatakan, Beijing akan bekerja sama dengan Moskow untuk mempromosikan "Demokrasi Sejati" berdasarkan kondisi negara masing-masing, seraya menegaskan kembali eratnya hubungan China dan Rusia, seperti dilaporkan Bloomberg, Kamis, (2/6/2022).
"China bersedia bekerja sama dengan Rusia dan masyarakat dunia untuk mempromosikan demokrasi sejati berdasarkan kondisi masing-masing negara," kata Wang Yi hari Rabu, (1/6/2022) melalui tautan video pada pertemuan puncak think tank China-Rusia, menurut sebuah pernyataan pemerintah China.
Acara tersebut dihadiri oleh timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov.
Wang menambahkan "memonopoli" definisi demokrasi dan hak asasi manusia untuk mempengaruhi negara lain adalah taktik yang "ditakdirkan untuk gagal," dalam gesekan terselubung di Amerika Serikat, yang memotori paduan suara kecaman banyak negara di dunia terhadap serangan Rusia ke Ukraina.
Sejak itu, Beijing berusaha menggambarkan dirinya netral, mengeluarkan pernyataan yang mendukung kedaulatan Ukraina dan mengungkapkan keprihatinan tentang korban sipil, sambil mendukung Presiden Vladimir Putin di PBB dan menyalahkan Amerika Serikat karena memprovokasi perang dengan cara mendorong perluasan Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO ke Eropa Timur hingga ke Ukraina, di depan pintu Rusia.
Baca Juga: China Minta Komisi HAM PBB Selidiki Pelanggaran HAM Amerika Serikat, Termasuk Penembakan Anak-Anak
Presiden China Xi Jinping menyatakan persahabatan "tanpa batas" China dengan Rusia saat Putin berada di Beijing sebelum serangan ke Ukraina dan belum berbicara dengan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky sejak perang dimulai.
Tanpa merujuk kampanye militer Putin yang sedang berlangsung, Wang mengatakan China dan Rusia harus "terus memberikan kontribusi penting" bagi pemerintahan global sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Keamanan global dan regional tidak boleh dicapai melalui "penguatan kelompok militer" dan "pemecahan rantai pasokan," tambahnya dalam referensi yang jelas untuk ekspansi NATO ke arah timur dan sanksi yang dikenakan oleh Barat terhadap Rusia sejak serangan bulan Februari.
"China dan Rusia harus terus bergandengan tangan dengan negara-negara yang cinta damai di dunia untuk menjaga tatanan global dengan PBB sebagai intinya dan berdasarkan hukum internasional," tambah Wang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Straits Times