Macron Murka Ada Jurnalis Prancis Tewas di Ukraina, Tuduh Rusia Langgar Hukum Internasional
Krisis rusia ukraina | 31 Mei 2022, 23:30 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji pihaknya akan mengusut kasus terbunuhnya jurnalis BFM TV, Frederic Leclerc-Imhoff di Ukraina. Ia menegaskan Paris akan “melawan impunitas” pembunuhan jurnalis.
Berbicara setelah menghadiri pertemuan di Brussel, Belgia, Selasa (31/5/2022), Macron menegaskan bahwa jurnalis, pekerja kemanusiaan, dan warga sipil harus dilindungi di medan perang.
Leclerc-Imhoff sendiri dilaporkan terbunuh di dekat Sievierodonetsk, kota yang sedang menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina pada Senin (30/5). Jurnalis Prancis itu tewas terkena serpihan peluru artileri saat meliput operasi evakuasi.
Baca Juga: Kiev: 32 Pekerja Media Tewas di Ukraina sejak Invasi, Jurnalis Prancis Terbunuh saat Liput Evakuasi
Sementara itu, kolega Leclerc-Imhoff, Maxime Brandstaetter menderita luka-luka dalam insiden tersebut. Sedangkan jurnalis Ukraina yang menjadi fixer atau mitra lokal yang membantu peliputan mereka, Oksana Leuta selamat tanpa mengalami luka.
“Saya ingin menyampaikan belasungkawa saya lagi dan menyatakan dengan sangat jelas: Prancis telah dan akan selalu berjuang melawan impunitas. Jadi, ya, akan ada investigasi dari magistrat kami, investigasi internasional akan digelar bersama pihak Ukraina,” kata Macron dikutip Associated Press.
“Kami telah meluncurkan sejumlah investigasi dalam kerangka kerja sama yang sudah ada dengan pihak Ukraina, itu juga akan meliputi kejahatan ini dan pembunuhan kolegamu (jurnalis),” lanjutnya.
Lebih lanjut, Macron mendamprat komentar pejabat separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR), Andrey Marochko yang menyebut Leclerc-Imhoff bukan jurnalis, tetapi “tentara bayaran asing.”
Macron pun menuduh Rusia melanggar hukum internasional ketika memerangi Ukraina.
“Tidak bisa diterima, terdapat kerangka (hukum) yang pasti. Jurnalis, pekerja kemanusiaan harus dilindungi di medan perang. Warga sipil juga harus dilindungi,” kata Macron.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press