Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva (Bagian 1): Operasi akan Terus Berlanjut sampai Semua Tujan Tercapai
Krisis rusia ukraina | 24 Mei 2022, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung lebih dari tiga bulan dengan korban nyawa dan harta dari kedua belah pihak. Kedua pemimpin tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda menuju ke meja perundingan demi mengakhiri konflik.
Lalu sampai kapan perang yang juga melibatkan negara-negara Barat ini akan berakhir?
"Operasi akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva kepada jurnalis KOMPAS TV Frisca Clarissa dalam wawancara khusus, Senin (23/5/2022).
Ini merupakan wawancara kedua kalinya setelah wawancara yang pertama pada Maret lalu. Berikut petikannya bersama perempuan kelahiran Moskow, 26 Januari 1964 ini.
Lebih dari tiga bulan operasi militer Rusia berjalan. Bagaimana situasi hari ini? Mendekati akhir atau masuk babak baru?
Sudah lebih dari tiga bulan operasi khusus kami berlangsung di Ukraina. Apa yang kami dengar dari Kementerian Pertahanan, kami informasikan yang kami dapat dari Ukraina bahwa itu berjalan sesuai rencana dan akan berakhir ketika target akan tercapai.
Sayangnya, ada faktor baru dalam situasi ini, yakni pasokan senjata dari sisi Barat. Dan negara-negara Barat alih-alih mendesak Ukraina untuk mencapai kesepakatan damai dengan Rusia, mereka justru mendorong Ukraina masuk ke dalam krisis. Dan sekarang kita tidak melihatnya.
Ada niat dari pihak Ukraina untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia. Tetapi operasi itu sendiri berjalan sesuai rencana dan akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai.
Wilayah mana? Wilayah Kherson?
Kami memberikan bantuan kemanusiaan di sana. Kami juga menyediakan layanan jaminan sosial mereka yang terputus dari bantuan semacam ini oleh pemerintah Kiev. Jadi, kehidupan akan kembali normal di wilayah ini.
Bagaimana kondisi Ukraina sekarang, bagaimana eskalasinya?
Tentu saja saya dapat mengatakan untuk Ukraina. Ini adalah tragedi, tentu saja. Tetapi Ukraina harus menyalahkan situasi ini kepada pemerintah yang menyeret Ukraina ke dalam krisis ini dan membiarkan Ukraina menjadi instrumen politik serta instrumen militer di tangan Barat.
Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina: Jokowi Ajak Putin dan Zelensky Hadiri KTT G20, Siapa yang akan Datang?
Penulis : Iman Firdaus Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV