Raja Abdullah II dari Yordania Tempatkan Adiknya, Pangeran Hamzah, dalam Tahanan Rumah
Kompas dunia | 20 Mei 2022, 06:13 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV — Raja Yordania Abdullah II mengumumkan perselisihan kerajaan dengan saudara tirinya dan secara resmi menetapkan status tahanan rumah mantan putra mahkota, pangeran Hamzah.
Pangeran Hamzah disebut berperilaku "tidak menentu", dalam sebuah surat dengan kata-kata kasar yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diterbitkan Kamis, (19/5/2022) seperti dilansir Associated Press.
Raja Abdullah II mengatakan dalam surat itu dia menyetujui langkah-langkah untuk menahan Pangeran Hamzah di istananya dan membatasi komunikasi dan gerakannya, mengutip “perilaku dan aspirasi yang tidak menentu” dari saudara tirinya.
“Kami akan memberi Hamzah semua yang dia butuhkan untuk menjalani kehidupan yang nyaman, tetapi dia tidak akan memiliki ruang yang pernah dia gunakan untuk menyinggung bangsa, institusinya, dan keluarganya, atau untuk merusak stabilitas Yordania,” kata raja Abdullah II.
Raja Abdullah mencoba untuk menjaga agar tidak ada keretakan dalam keluarga, sebagian untuk melindungi nama keluarga Kerajaan Hashemite.
Kecaman publiknya yang kasar terhadap saudara tirinya adalah langkah yang berpotensi berisiko.
Hamzah memiliki dan menikmati popularitas yang cukup besar, terutama di antara suku-suku Yordania, yang secara tradisional merupakan landasan dukungan bagi monarki.
Abdullah dan Hamzah adalah putra Raja Hussein, yang memerintah Yordania selama hampir setengah abad sebelum kematiannya pada 1999.
Baca Juga: Usung Reformasi, Raja Yordania Abdullah II Bentuk Komite untuk Susun UU Politik dan Pemilu Modern
Abdullah sempat menunjuk saudara tirinya Hamzah sebagai putra mahkota tetapi melucuti gelarnya tahun 2004.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press