Janet Yellen Sebut AS Tidak Bisa Sita Aset Bank Sentral Rusia yang Dibekukan, Ini Sebabnya
Krisis rusia ukraina | 19 Mei 2022, 10:08 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan, Amerika Serikat tidak punya kekuatan hukum untuk menyita aset Bank Sentral Rusia. Pernyataan Yellen itu merespons anjuran beberapa pejabat Eropa, yang mengatakan agar Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutu lainnya menyita aset mata yang asing sebesar 300 miliar dolar AS milik Bank Sentral Rusia.
Aset tersebut berada di luar Rusia dan dibekukan karena sanksi, namun tetap di bawah kepemilikan Rusia.
"Sementara kami mulai melihat ini, sekarang tidak legal di Amerika Serikat bagi pemerintah untuk menyita aset-aset itu. Itu bukan sesuatu yang diizinkan secara hukum di Amerika Serikat," kata Yellen seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/5/2022).
Yellen menyampaikan, Amerika Serikat akan berbicara dengan negara-negara lain untuk menentukan cara agar Rusia membayar biaya pembangunan yang terdampak perang.
Baca Juga: Fantastis! Rusia Keluarkan Rp4,8 Triliun per Hari selama Perang di Ukraina
Bank Dunia memperkirakan, Ukraina mengalami kerugian materiil senilai 4 miliar dollar AS akibat perang.
“Saya pikir sangat wajar mengingat kehancuran besar di Ukraina, dan biaya pembangunan kembali yang besar yang akan mereka hadapi, bahwa kami akan meminta Rusia untuk membantu membayar setidaknya sebagian dari harga yang akan dikenakan,” tutur Yellen.
Ukraina sendiri saat ini kesulitan untuk membiayai perang dan menjalankan negara, yang membutuhkan dana 5 miliar dollar AS per bulan. Yellen pun meminta negara-negara sekutunya untuk meningkatkan dukungan keuangan mereka.
Sedangkan seorang pejabat pemerintah Jerman menyebut, pihak menjanjikan 15 miliar dolar AS bantuan anggaran baru Ukraina.
Baca Juga: Rusia Kini Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke-4 untuk India, Kalahkan AS
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara