You Can t Kill Rock n Roll , Testimoni Emosional Musisi Rock yang Hampir Dibunuh ISIS saat Konser
Kompas dunia | 17 Mei 2022, 23:42 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Personel band rock Eagles of Death Metal asal California, Amerika Serikat (AS) memberikan testimoni tentang serangan ISIS ke konser mereka di Gedung Teater Bataclan, Paris, Prancis pada 13 November 2015 lalu.
Serangan itu adalah salah satu insiden terorisme paling mengerikan di Prancis. ISIS menyerbu gedung teater saat konser dan membunuh lebih dari 100 orang.
Pada Selasa (17/5/2022), vokalis Eagles of Death Metal, Jesse Hughes dan gitaris Eden Galindo datang ke pengadilan di Paris untuk bersaksi.
Mereka berkata ke pengadilan bahwa serangan itu mengubah hidup mereka selamanya.
Galindo, kini berusia 52 tahun, mengenang bagaimana ia kabur melalui pintu samping, tak tahu bahwa penyerang ISIS memburunya.
Ia kemudian mendatangi sebuah kantor polisi dengan orang-orang lain yang berlumuran darah.
Baca Juga: ISIS Lagi-Lagi Serang Tentara Mesir di Sinai, Kali Ini 5 Serdadu Tewas
Galindo mengaku selalu memikirkan keluarga korban dan berdoa untuk mereka tiap hari. Sejak momen itu, ia mengaku telah menjalani kehidupan berbeda, tak akan lagi sama.
Hughes pun memberikan testimoni secara emosional. Kata dia, sekalinya tembakan terdengar di gedung konser, dia tahu bahwa “kematian membayangi kami.”
“Hampir 90 teman-teman saya (audiens) dibunuh di depan kami,” katanya sebagaimana dikutip Associated Press.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press