Putra Mantan PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Jamin Keluarganya Tidak akan Lari ke Luar Negeri
Kompas dunia | 10 Mei 2022, 23:53 WIBKOLOMBO, KOMPAS.TV - Mahinda Rajapaksa, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah para pendukungnya menyerang pengunjuk rasa anti-pemerintah dan memicu kekerasan berdarah, menyatakan tidak akan meninggalkan negaranya. Hal itu dikatakan putranya, Namal Rajapaksa, Selasa (10/5/2022).
Seperti dilaporkan The Straits Times, Mahinda (76 tahun) adalah pemimpin klan politik yang kekuasaannya diguncang oleh krisis ekonomi terburuk sejak Sri Lanka merdeka tahun 1948.
Krisis ekonomi memicu pemadaman dan kekurangan listrik selama berbulan-bulan, kekurangan bahan pokok serta obat-obatan akibat menipisnya cadangan devisa untuk membiayai impor.
Mahinda harus dievakuasi oleh militer dari kediaman resminya pada Senin (9/5/2022) malam setelah dikepung oleh massa yang marah.
Anak laki-laki Mahinda, Namal Rajapaksa, yang pernah disebut-sebut sebagai pemimpin nasional masa depan mengatakan, keluarga Rajapaksa tidak punya rencana meninggalkan Sri Lanka meskipun protes selama berminggu-minggu menuntut mereka melepaskan kekuasaan.
"Ada banyak desas-desus bahwa kami akan pergi. Kami tidak akan meninggalkan negara ini," katanya, menggambarkan gelombang kemarahan nasional terhadap keluarganya sebagai "teguran yang buruk".
Dia menambahkan, Mahinda tidak akan mundur sebagai anggota parlemen dan ingin berperan aktif dalam memilih penggantinya.
Mahinda dibawa ke lokasi yang dirahasiakan setelah pengunjuk rasa pada Senin malam menerobos pagar kompleks di Temple Trees, kediaman resminya di ibu kota Kolombo.
Baca Juga: Tentara Bersenjata Berat Evakuasi PM Sri Lanka yang Undur Diri Usai Rumahnya Diserbu Massa
"Ayah saya aman, dia berada di lokasi yang aman dan dia berkomunikasi dengan keluarga," kata Namal, yang menjabat sebagai menteri olahraga negara itu hingga terjadinya perombakan kabinet bulan lalu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times