Shalat Id dan Perayaan Idulfitri di Kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem Berlangsung Damai dan Meriah
Kompas dunia | 3 Mei 2022, 05:05 WIBRAMALLAH, KOMPAS.TV - Lebih dari 200.000 jemaah melaksanakan salat Idulfitri dengan damai di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Seperti dilaporkan Arab News, Senin (2/5/2022), halaman kompleks Masjid Al-Aqsa dipenuhi peziarah dari Yerusalem, Tepi Barat, dan warga Palestina yang tinggal di Israel.
Suasana haru dan bahagia menyelimuti mereka yang bisa mencapai masjid, dan para relawan membagikan mainan kepada anak-anak di area Dome of the Rock.
Para jemaah menegaskan mereka akan tetap setia kepada Masjid Al-Aqsa, di bulan Ramadan dan setelah bulan suci, dan tetap teguh dalam janji mereka untuk melindungi Al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam.
Bus yang membawa warga Palestina dari berbagai daerah berangkat ke Al-Aqsa sejak dini hari hingga Subuh di 1 Syawal.
Di Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat selatan, sekitar 3.000 orang melaksanakan salat Idulfitri saat pembacaan ayat-ayat suci terdengar dari seluruh masjid kota itu.
Baca Juga: Polisi Israel Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa, 31 Warga Palestina dan Tiga Jurnalis Terluka
Di Ramallah, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meletakkan bunga di makam mendiang Presiden Yasser Arafat di kantor kepresidenan.
Shtayyeh mengucapkan salam Idulfitri kepada rakyat Palestina di setiap bagian dunia, dan salam kepada para tahanan di penjara-penjara Israel dan keluarga para syuhada yang kehilangan anak-anak mereka pada kesempatan ini.
Dia mengatakan kesempatan ini mewariskan kepada rakyat Palestina saat mereka menghadapi pendudukan yang penuh kebencian dengan segala tindakannya. "Rakyat kita di diaspora, di kamp-kamp Lebanon, Suriah, Eropa, Amerika Serikat, Amerika Latin, Afrika, dan di manapun mereka berada, lihatlah Yerusalem.”
Dia mengatakan masalah Palestina kembali menjadi agenda internasional dan perjuangan Palestina melawan pendudukan adalah politik, bukan agama.
Mereka yang berada di wilayah lain Palestina melaksanakan salat Idulfitri di masjid-masjid dan alun-alun, mengunjungi makam sesama warga Palestina yang terbunuh oleh peluru Israel, mengunjungi yang terluka di rumah sakit dan rumah mereka, dan bertemu dengan keluarga para tahanan di penjara-penjara Israel.
Para martir, yang terluka, dan para tahanan melambangkan perjuangan rakyat Palestina, yang menderita di bawah pendudukan Israel selama lebih dari tujuh dekade.
Baca Juga: Melihat Situasi Idul Fitri di Jeddahh dan Doha Qatar
Selama khotbah Idulfitri mereka, para pengkhotbah mendesak umat beriman untuk mengunjungi mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai, yang orang-orang tersayangnya dipenjara, dan untuk meringankan rasa sakit mereka yang terluka.
Palestina mengalami peristiwa Ramadan berdarah tahun ini, dengan 18 warga Palestina tewas oleh peluru Israel dan lebih dari 1.000 terluka. Pasukan Israel juga menangkap sedikitnya 600 warga sipil.
Bahkan sampai fajar Idulfitri, kota-kota Tepi Barat tidak bebas dari serangan dan bentrokan dengan tentara Israel. Tiga pemuda terluka terkena peluru tajam selama serangan tentara di Ni'lin, sebelah barat Ramallah, bertepatan dengan salat Idulfitri.
Tentara mengeklaim luka-luka itu diderita selama konfrontasi dengan para pemuda di kota itu.
Sumber-sumber Palestina mengatakan gesekan meletus dengan tentara Israel di desa Burqa, barat laut Nablus, dan di kota Qabatiya, selatan Jenin, di mana pasukan Israel menembak pemuda dengan gas air mata.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Arab News