> >

Kanselir Jerman Sebut Pendekatan Pasifis Sudah Usang, Janji Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

Krisis rusia ukraina | 2 Mei 2022, 20:58 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, Jerman, 19 Januari 2022. Pada Minggu (1/5/2022), Kanselir Olaf Scholz menyebut kebijakan pasifis yang selama ini dipegang Jerman sudah usang, dan menjanjikan bantuan senjata ke Ukraina. (Sumber: AP Photo/Markus Schreiber, Pool)

DUSSELDORF, KOMPAS.TV - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengaku akan terus menyokong Ukraina dengan bantuan persenjataan untuk mempertahankan diri dari Rusia.

Hal tersebut disampaikan Scholz dalam pidato kepada demonstran Hari Buruh di Dusseldorf, Minggu (1/5/2022).

Suksesor Angela Merkel itu menyebut kebijakan pasifis yang selama ini dipegang Jerman sudah usang. Ia menegaskan Berlin semestinya membantu negara lain mempertahankan diri dengan bantuan senjata.

“Kami akan terus mendukung Ukraina, dengan uang, dengan bantuan kemanusiaan. Namun, harus pula dikatakan, kami akan mendukung haknya mempertahankan diri dengan pengiriman senjata, seperti yang dilakukan banyak negara Eropa sekarang,” kata Scholz dikutip Associated Press.

“Saya menghormati setiap pasifisme, saya menghormati setiap sikap, tetapi kita sejatinya tengah mengolok warga Ukraina jika meminta mereka mempertahankan diri dari agresi Putin tanpa senjata. Ini sudah usang,” lanjutnya.

Baca Juga: Jerman Negara Pembeli Utama Energi Rusia sejak Serangan Rusia ke Ukraina

Ketika Scholz berkuasa, Jerman melanggar tradisi untuk tidak mengirimkan senjata ke medan konflik. Kebijakan itu ditempuh seiring tekanan internasional yang menguat agar Berlin bersikap tegas atas invasi Rusia.

Pemerintahan Scholz telah mengirimkan senjata antitank, rudal darat ke udara (SAM), dan perlengkapan militer lain ke Ukraina.

Akan tetapi, kebijakan Berlin masih dikritik karena dianggap masih ogah-ogahan menyumbang senjata dan lambat mengeksekusinya.

Belakangan, Jerman didesak untuk mengirimkan persenjataan berat seperti tank dan jenis kendaraan lapis baja lain. Jerman pun berupaya menjawabnya dengan mengirimkan kendaraan tempur lapis baja Flakpanzer Gepard.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU