Pendapatan Twitter Naik Jadi 1,2 Miliar Dolar AS, Pengguna Harian Tembus 229 Juta
Kompas dunia | 29 April 2022, 03:05 WIBSAN FRANCISCO, KOMPAS.TV — Laba kuartalan, pendapatan, dan jumlah pengguna harian Twitter di platform berlogo burung biru itu dilaporkan meningkat. Namun, laporan pendapatan terbarunya, yang dirilis beberapa hari setelah setuju untuk dijual kepada triliuner Elon Musk, hanya memberikan sedikit detail tentang apa yang diharapkannya di pasar keuangan untuk sisa tahun ini.
Associated Press, Kamis (28/4/2022), melaporkan, perusahaan media sosial itu melaporkan laba bersih 513 juta dolar AS, atau 61 sen per saham. Angka-angka tersebut mengalahkan ekspektasi analis, tetapi didorong oleh keuntungan satu kali yang besar dari penjualan bisnis MoPub-nya.
Pendapatan naik 16 persen menjadi 1,2 miliar dolar AS dalam tiga bulan hingga Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Twitter, yang berbasis di San Francisco, melaporkan rata-rata 229 juta pengguna aktif harian pada kuartal tersebut, atau sekitar 14 juta lebih banyak dari revisi 214,7 juta pengguna harian pada kuartal sebelumnya.
Twitter membatalkan pertemuan dengan eksekutif dan analis industri yang biasanya menyertai hasilnya, sehingga akan ada sedikit wawasan lebih lanjut tentang kondisi keuangan perusahaan saat ini.
“Mengingat akuisisi Twitter yang tertunda oleh Elon Musk, kami tidak akan memberikan panduan berwawasan ke depan, dan menarik semua tujuan dan pandangan yang diberikan sebelumnya,” kata perusahaan itu.
Kesepakatan Musk senilai $44 miliar untuk membeli Twitter diumumkan awal pekan ini dan diperkirakan akan selesai sekitar tahun ini.
Baca Juga: Harga Jual Twitter yang Dibeli Elon Musk, Mampu Membeli Lebih dari 10 Klub Sepak Bola Kelas Dunia
Namun sebelum kesepakatan selesai, pemegang saham harus mempertimbangkan, termasuk regulator Amerika Serikat dan di negara-negara tempat Twitter melakukan bisnis.
Sejauh ini dipandang terdapat beberapa rintangan, terlepas adanya keberatan dari beberapa staf Twitter sendiri, bersama dengan pengguna yang khawatir tentang sikap Musk atas kebebasan berbicara dan apa artinya pelecehan dan ujaran kebencian di platform tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press