Indonesia Harapkan Kehadiran Seluruh Negara Anggota pada KTT G20 di Bali November Nanti
Kompas dunia | 28 April 2022, 18:35 WIBSebagai negara anggota G20, kata dia, Indonesia menegaskan, dampak ekonomi dari perang di Ukraina juga penting untuk dipikirkan dan diperlukan kerja sama luas untuk menghentikannya.
"Komunikasi dengan pihak Ukraina dan pihak-pihak lainnya akan terus dilakukan untuk mendapatkan update mengenai perkembangan situasi. G20 perlu mendengarkan pandangan semua pihak dan membahas hal-hal yang dapat dilakukan untuk menyikapi dampak perang (di Ukraina) terhadap perekonomian global," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hari Rabu (27/4) mengatakan di Twitter, Presiden RI Joko Widodo mengundangnya untuk hadir di pertemuan puncak kelompok 20 negara ekonomi terbesar (G20) tahun ini.
Ukraina bukan anggota G20, tetapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.
Baca Juga: Uni Eropa Minta Indonesia Gunakan Presidensi G20 untuk Tekan Rusia Hentikan Perang terhadap Ukraina
Sebagian negara G20 mengutuk serangan Rusia ke Ukraina yang kini memasuki pekan kesembilan. Serangan itu meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.
Sejumlah anggota G20 bahkan menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada November. Namun, Pemerintah Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu.
Selain itu, Pemerintah Indonesia pun sudah menyatakan Indonesia akan menggelar KTT G20 secara netral dan tidak memihak atau imparsial.
"Indonesia menjalankan tugasnya sebagai pemegang Presidensi G20 berdasarkan aturan dan prosedur seperti presidensi sebelumnya," pungkas Dian Triansyah Djani.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara