Penembakan di Hari Paskah, Dua Anak Tewas dan 8 Lainnya Terluka di AS
Kompas dunia | 18 April 2022, 07:27 WIBPITTSBURGH, KOMPAS.TV – Dua anak di bawah umur tewas dan delapan lainnya terluka dalam tembakan yang terjadi di sebuah rumah di Pittsburgh, Amerika Serikat (AS), Minggu (17/4/2022) tepat di Hari Paskah. Tembakan diketahui terjadi ketika diadakan pesta di rumah tersebut.
Ratusan orang berkumpul di sebuah rumah yang disewa dalam jangka pendek. Sebagian besar yang hadir dalam pesta tersebut merupakan anak-anak di bawah umur. Kemudian terjadi pertengkaran di dalam pesta dan tembakan terjadi sekitar pukul 12.30.
“Tembakan terjadi sekitar pukul 12.30 baik di dalam maupun di luar (rumah) dan berpotensi terjadi saling tembak," kata Kepala Polisi Scott Schubert dari Departemen Kepolisian Pittsburgh, seperti dikutip dari The Associated Press.
Dua korban merupakan anak laki-laki yang meninggal di rumah sakit. Sedangkan delapan orang lainnya yang terkena tembakan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Seorang saksi bernama George Stevens mengatakan dia berada di luar bar yang berada di sebelah rumah sewaan tersebut. Dia kemudian mendengar suara letusan, yang awalnya dia pikir adalah suara kembang api. Kemudian dia melihat anak-anak di bawah umur melarikan diri dari rumah tersebut.
Baca Juga: 5 Orang Terluka dalam Penembakan Masjid di Kanada, Polisi Buru Pelaku
Tiga orang gadis kemudian bersembunyi di kendaraannya dan Stevens memanggil orang tua mereka ketika terjadi letusan peluru. Dia melihat seseorang di dalam rumah tersebut memegang pistol, ketika anak-anak berlarian, berteriak dan menangis.
"Kejadian itu terjadi begitu cepat. Itu kejadian yang gila. Anak-anak berlarian kemana-mana,” ujar Stevens.
Schubert mengatakan ada lebih dari 90 peluru yang ditembakkan di dalam dan di luar rumah. Hingga kini polisi sedang memproses bukti di delapan TKP terpisah.
Hingga kini belum dilakukan penangkapan terhadap pelaku. Namun Schubert mengatakan, saat ini prioritas kepolisian adalah mencari tahu siapa pelakunya. Dia mengatakan belum dapat mengomentari kemungkinan motif, tetapi dia menyebutkan bahaya akses pada senjata illegal, obat-obatan dan alkohol.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press