Dua Sub-Varian Baru Omicron Menyebar Cepat di New York, Picu Lonjakan Kasus Baru
Kompas dunia | 14 April 2022, 13:09 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Dua sub-varian baru virus Covid-19 varian Omicron, varian virus corona yang melanda dunia dalam beberapa bulan terakhir, beredar cepat di negara bagian New York dan mungkin bertanggung jawab atas meningkatnya infeksi di kawasan itu selama beberapa minggu terakhir, kata pejabat kesehatan New York, Rabu (13/4/2022) seperti laporan New York Times, Kamis, (14/4/2022).
Munculnya sub-varian ini, yang keduanya berevolusi dari subvarian BA.2, dapat menjelaskan mengapa New York menjadi hot spot nasional beberapa minggu terakhir, kata para pejabat negara bagian New York.
Sejauh ini, versi baru tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya, kata para pejabat.
Kedua versi baru ini memiliki keunggulan pertumbuhan sekitar 25 persen dibandingkan BA.2, yang hingga saat ini merupakan versi virus corona yang paling menular.
Tetapi belum jelas apakah mereka menyebar lebih cepat karena penularan yang lebih besar atau peningkatan kemampuan untuk menghindari pertahanan kekebalan tubuh.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Covid-19 Varian Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia
Salah satu subvarian baru ini memiliki mutasi yang terbukti membantu menghindari kekebalan.
"Ini hanya pengingat bahwa kita belum keluar dari hutan sehubungan dengan virus ini, dan orang-orang harus terus mengambil tindakan pencegahan dan mendapatkan vaksinasi penuh jika mereka belum menyelesaikan dosis suntikan mereka," kata Dr Kirsten St George, seorang ahli virus negara bagian New York.
Bulan Maret, subvarian tersebut, yaitu BA.2.12 dan BA.2.12.1, menyumbang lebih dari 70 persen kasus baru di negara bagian New York tengah, angka itu meningkat di atas 90 persen. Subvarian terdiri dari satu dari lima kasus di wilayah Finger Lakes.
Subvarian tersebut terdeteksi di lebih dari 40 negara lain dan di lebih dari 30 negara bagian di seluruh Amerika Serikat, kata Dr St George.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/New York Times/Straits Times