Kremlin Kritik AUKUS Tak Inklusif , Media Rusia: Malaysia-Indonesia Saja Khawatir
Kompas dunia | 14 April 2022, 05:15 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkritik pembentukan dan rencana ekspansi pakta pertahanan trilateral antara Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat (AS) atau akrab disingkat AUKUS.
Peskov menyebut aliansi itu sebagai 'pakta sempit' yang tidak bisa menjadi platform stabilitas keamanan kawasan Indo-Pasifik.
Hal tersebut disampaikan Peskov usai laporan bahwa Jepang mendapatkan undangan non-formal untuk gabung AUKUS.
“Kami memonitor secara dekat proses-proses ini,” kata Peskov dikutip TASS, Rabu (13/4/2022).
“Aliansi seperti itu (AUKUS) gagal menjadi inklusif jika dilihat dari pemosisian, tujuan, dan tugas mereka. Mereka akan berakhir dengan pembentukan pakta sempit, yang mana sangat tidak mungkin berkembang menjadi platform luas untuk menyediakan stabilitas dan keamanan di kawasan yang sangat luas itu (Indo-Pasifik/Asia-Pasifik),” lanjutnya.
Baca Juga: China Tuduh Aliansi AUKUS Ciptakan NATO versi Asia-Pasifik: Mereka Masih Bermental Perang Dingin
Kantor berita Rusia, TASS juga menyinggung kekhawatiran negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Media itu menyoroti rencana AUKUS yang akan membawa teknologi kapal selam nuklir ke Australia.
“Malaysia dan Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara mengkritik rencana-rencana ini (AUKUS), menggarisbawahi bahwa mereka akan meneruskan upaya menjaga kawasan ini tetap berstatus non-nuklir,” demikian tulis TASS.
Pembentukan AUKUS pada September 2021 lalu tak luput dari perhatian Jakarta.
Pada 1 Oktober lalu, sebagaimana diwartakan Antara, Dirjen Kementerian Luar Negeri RI untuk Asia-Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani menyampaikan bahwa AUKUS akan mengubah situasi geopolitik di kawasan dan “akan menjadi faktor yang mendestabilisasi.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : TASS