Negaranya Luluh Lantak akibat Perang, Menkeu Ukraina: Rusia Harus Tanggung Biaya Reparasi
Krisis rusia ukraina | 12 April 2022, 23:34 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Ukraina Sergiy Marchenko menegaskan, Rusia harus membiayai reparasi segala kerusakan akibat perang setelah konflik selesai. Hal tersebut disampaikan Marchenko dalam wawancara bersama Sky, Senin (11/4/2022).
Marchenko menyebut perang di Ukraina semata adalah akibat kebijakan Rusia. Moskow pun wajib membayar segala kerusakan akibat keputusannya sendiri.
“Karena ini (perang Rusia-Ukraina) keputusan mereka, mereka harus membayar untuk itu. Meluncurkan perang di Ukraina adalah keputusan mereka. Itulah mengapa mereka harus membayar akibat keputusan mereka setelah perang,” kata Marchenko kepada Sky via Associated Press.
Invasi Rusia yang diluncurkan sejak 24 Februari lalu menimbulkan kerusakan parah di kota-kota Ukraina. Gempuran Rusia menimbulkan kerusakan berskala besar di Mariupol, Oblast (daerah setingkat provinsi) Kiev, dan kota-kota lain.
Baca Juga: Bangkai Rudal Berukuran Besar Saksi Bisu Kehancuran Ukraina Akibat Serangan Rusia
Infrastruktur penting seperti jalan, rel kereta, dan pelabuhan turut rusak akibat serangan Rusia. Bank Dunia pun memperkirakan ekonomi Ukraina akan menyusut 45,1 persen akibat perang.
Menurut Marchenko, terdapat beberapa cara untuk memastikan Rusia membayar kerusakan perang di Ukraina. Di antaranya adalah penyitaan aset dari bank-bank dan oligark Rusia, serta pajak tambahan pada ekspor minyak dan gas.
Marchenko pun meminta komunitas internasional membantu mendesak Rusia agar mau bertanggung jawab membiayai reparasi perang.
“Itu sebagian adalah kebijakan politis. Itu bisa diwujudkan melalui berbagai kebijakan politis dari bermacam negara,” kata Marchenko.
“Di lain sisi, itu adalah proses yudisial internasional yang bisa digelar sesuai instrumen-instrumen yang ada untuk menggugat aset-aset Rusia dan mengumpulkan uang yang cukup untuk mendanai reparasi di Ukraina,” pungkasnya.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press