Inggris Janjikan Ukraina Bantuan Militer Senilai 100 Juta Paun, Termasuk MANPADS dan Rudal Anti-Tank
Krisis rusia ukraina | 9 April 2022, 08:29 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Raya Boris Johnson berjanji akan menambah bantuan militer ke Ukraina. London disebut akan mengirim bantuan baru senilai 100 juta paun dalam wujud perlengkapan militer.
Dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, Jumat (8/4/2022), Johnson berjanji mengirim berbagai persenjataan canggih.
Sebagaimana diwartakan Associated Press, senjata yang dijanjikan antara lain sistem pertahanan udara portabel (MANPADS) Starstreak produksi Inggris Raya, 800 rudal anti-tank, dan sejumlah rudal berpanduan presisi.
Baca Juga: Rusia Bersumpah Hancurkan Senjata Inggris yang Dikirim ke Ukraina, Pembalasan Penembakan Helikopter
Johnson juga berjanji mengirim lebih banyak helm, rompi anti-peluru, serta perangkat penglihatan malam (night vision).
Sebelumnya, politikus Partai Konservatif itu telah menjanjikan sekitar 200.000 perlengkapan militer non-letal ke Ukraina.
Janji Johnson ini diikrarkan seiring serangan rudal ke stasiun kereta Kramatrosk, Donetsk, Ukraina, yang dipenuhi pengungsi. Hingga berita ini diturunkan, serangan itu menewaskan setidaknya 52 orang.
Johnson menyebut pihaknya dan Jerman sama-sama “muak dengan brutalitas yang ditunjukkan, termasuk tindakan tanpa nurani mengebom pengungsi yang meninggalkan rumah mereka.”
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyampaikan permintaan untuk mendapatkan lebih banyak senjata agar “perang berakhir lebih cepat.”
Zelensky juga mengkritik lambatnya respons sejumlah negara atau politikus dalam mengirim senjata letal ke Ukraina.
“Perang Rusia melawan rakyat kami mungkin akan berakhir dengan menangnya kemerdekaan dengan jauh lebih cepat jika Ukraina mendapatkan senjata yang dibutuhkan,” kata Zelensky dikutip Hromadske.
Baca Juga: Korban Jiwa Serangan Rudal di Kramatorsk Ukraina Bertambah Jadi 52 Orang, Termasuk Lima Anak-Anak
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press