Pejabat Uni Eropa: Terlalu Dini untuk Pertimbangkan Vaksin COVID-19 Dosis Keempat
Kompas dunia | 8 April 2022, 09:11 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pejabat kesehatan Uni Eropa (UE) mengatakan masih terlalu dini untuk mempertimbangkan memberikan dosis keempat vaksin virus corona messenger RNA kepada mayoritas warga.
Namun mereka menyatakan, booster tambahan dapat diberikan kepada mereka yang berusia di atas 80 tahun.
Dalam pernyataan bersama pada Rabu (7/4/2022), Badan Obat Eropa (EMA) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (EDMC) mengatakan, mereka telah meninjau data untuk dosis keempat vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc.
Mereka memasukkan data dari Israel, di mana penelitian menunjukkan bahwa booster kedua hanya memberikan perlindungan yang sedikit lebih tinggi.
“Saat ini tidak ada bukti yang jelas bahwa perlindungan vaksin terhadap penyakit parah berkurang secara substansial pada orang dewasa dengan sistem kekebalan normal berusia 60 hingga 79 tahun,” kata badan tersebut seperti dikutip dari The Associated Press.
Tetapi organisasi tersebut mengakui bahwa jika situasi pandemi berubah, mungkin perlu mempertimbangkan dosis booster kedua pada kelompok usia tersebut.
Baca Juga: Antusias Warga Ikuti Vaksinasi Booster Usai Shalat Tarawih, Demi Bisa Mudik Lebaran Nanti
“Untuk orang dewasa yang lebih muda dari 60 tahun dan tidak memiliki masalah kesehatan, saat ini tidak ada bukti konklusif bahwa perlindungan vaksin terhadap penyakit parah berkurang atau bahwa ada nilai tambah dari dosis keempat,” kata EMA dan ECDC.
Saran tersebut bertentangan dengan panduan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, yang memutuskan pekan lalu bahwa orang Amerika berusia 50 tahun ke atas bisa mendapatkan booster COVID-19 kedua jika sudah setidaknya empat bulan sejak vaksinasi terakhir mereka.
Baca Juga: Sempat Kedaluwarsa, Masa Pakai Vaksin Covovax Diperpanjang
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press