Ini Sosok Dua Putri Putin yang Disanksi AS, Tersembunyi dari Mata Publik
Krisis rusia ukraina | 8 April 2022, 00:23 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Tak banyak yang diketahui publik tentang kedua putri Presiden Rusia Vladimir Putin yang disanksi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/4/2022) atas kekejaman Moskow di Ukraina.
Departemen Keuangan AS mengidentifikasi kedua putri Putin sebagai Katerina Tikhonova dan Maria Vorontsova.
Tikhonova dideskripsikan sebagai seorang eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung industri pertahanan Rusia. Sementara, Vorontsova yang memimpin sejumlah program penelitian genetika yang didanai negara, disebut ‘diawasi secara langsung oleh Putin’.
Seorang pejabat senior AS menyatakan, Washington meyakini bahwa aset-aset Putin disembunyikan bersama para anggota keluarganya.
Baca Juga: Umumkan Sanksi Baru, AS Jerat Dua Anak Perempuan Vladimir Putin
Profil Putri Putin
Menurut biografi resmi Putin pada situs web Kremlin, Vorontsova lahir pada 1985 sebelum keluarga Putin pindah ke Dresden. Di kota itu, melansir Moscow Times pada Kamis (7/4), Putin bertugas sebagai seorang agen KGB.
Putri Putin yang kedua, Tikhonova, lahir setahun setelahnya di Dresden. Satu-satunya foto kedua putri Putin yang diketahui menunjukkan keduanya saat masih gadis cilik, dengan pita di rambut kepang pirang mereka.
Dalam pernyataannya tentang keluarga yang sangat langka, Putin sempat mengungkap bahwa kedua putrinya menjalani pendidikan universitas di Rusia. Keduanya juga berbicara dalam beberapa bahasa Eropa dan tinggal di Rusia. Putin juga memiliki cucu.
Selain itu, tak banyak yang diketahui. Kremlin menyimpan kehidupan keluarga Putin rapat-rapat dari pandangan publik.
Menurut laporan media Rusia, Vorontsova adalah seorang ahli endokrinologi. Ia terlibat dalam sebuah perusahaan penelitian medis besar yang berfokus pada penanganan kanker yang berkaitan dengan pemerintah.
Baca Juga: Pejabat Negara-Negara G20 Pening Mengantisipasi Bila Putin Memutuskan ke Bali, dan Hadir di KTT G20
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Moscow Times