> >

Tuduh Washington Cari Keuntungan, China Desak AS Cabut Sanksi Rusia demi Selesaikan Perang Ukraina

Krisis rusia ukraina | 6 April 2022, 23:10 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian saat menyampaikan keterangan pers di Beijing, Rabu (6/4/2022). Zhao mengecam manuver sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia sehubungan invasi ke Ukraina  (Sumber: Liu Zheng/Associated Press)

BEIJING, KOMPAS.TV- Pemerintah China mengecam manuver sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia sehubungan invasi ke Ukraina.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan juru biara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Rabu (6/4/2022).

Zhao menyebut sanksi yang digalakkan AS hanya memperunyam perang Rusia-Ukraina yang meletus sejak 24 Februari lalu.

Zhao pun mendesak Washington untuk mencabut sanksi dan berhenti mengancam Moskow.

Menurutnya, hal itu diperlukan demi kelanjutan penyelesaian damai perang Rusia-Ukraina.

Pihak Beijing menyebut AS telah memberlakukan total 8.068 sanksi terhadap Rusia.

Jumlah ini melampaui Iran yang sebelumnya menjadi negara dengan sanksi terbanyak.

Baca Juga: China Desak Penyelidikan atas Terbunuhnya Warga di Bucha: Tuduhan Harus Berdasarkan Fakta

Sebagian besar sanksi diterapkan jelang invasi ke Ukraina pada akhir Februari silam.

Menurut Zhao, AS memberlakukan 5.314 sanksi terhadap Moskow sejak 22 Februari 2022.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU