Khawatirkan Militer China di Indo-Pasifik, Aliansi AUKUS Sepakat Kembangkan Rudal Hipersonik
Kompas dunia | 6 April 2022, 05:56 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Aliansi AUKUS yang terdiri dari Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah bersepakat untuk mengembangkan rudal hipersonik, Selasa (5/4/2022).
Langkah ini ditempuh AUKUS seiring meningkatnya pengaruh militer China di kawasan Indo-Pasifik.
Program rudal hipersonik AUKUS diumumkan oleh pernyataan bersama ketiga kepala negara, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Perdana Menteri Inggris Raya Boris Johnson, dan Presiden AS Joe Biden.
“Kami hari ini berkomitmen untuk memulai kerja sama trilateral baru dalam pengembangan (rudal) hipersonik dan kontra-hipersonik, kapabilitas peperangan elektronik, serta memperluas pembagian informasi dan memperdalam kerja salam dalam inovasi pertahanan,” tulis pernyataan para pemimpin AUKUS dikutip Associated Press.
Baca Juga: Australia Berupaya Yakinkan ASEAN bahwa AUKUS Tak Ganggu Komitmen Non Proliferasi Nuklir
Rudal hipersonik sendiri adalah senjata yang sangat cepat hingga tidak bisa diantisipasi sistem pertahanan udara generasi sekarang.
Negara yang diketahui tengah mengembangkan sekaligus bersaing dalam tekologi rudal hipersonik adalah AS, Rusia, dan China.
Pada Oktober 2021 lalu, Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley menyebut percobaan rudal hipersonik China “sangat signifikan” dan “sangat mengkhawatirkan”.
Di lain sisi, Rusia diketahui memiliki rudal hipersonik canggih dan telah menggunakannya dalam invasi ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin sendiri meminta industri pertahanan dalam negerinya untuk mengembangkan rudal hipersonik yang lebih canggih untuk mempertahankan keunggulan Rusia di bidang ini.
Militer Rusia memiliki sistem rudal Avangard yang diklaim bisa melaju 27 kali kecepatan suara.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press