Lavrov: Rusia Tidak Mau Bermain Kucing dan Tikus dalam Perundingan dengan Ukraina, Ini Alasannya
Krisis rusia ukraina | 6 April 2022, 05:23 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, hari Selasa, (5/4/2022) di Moskow mengomentari prospek negosiasi dengan Ukraina mengenai perdamaian dan taktik berunding Kiev, mengatakan Moskow tidak bersedia "bermain kucing dan tikus", seperti dilansir RIA Novosti, Rabu, (6/4/2022).
"Kami khawatir pihak Ukraina memutuskan untuk menuntut bahwa jika perjanjian (damai) disimpulkan, semua permusuhan harus dihentikan dalam beberapa hari, angkatan bersenjata Rusia akan meninggalkan Ukraina, setelah itu akan ada referendum, lalu ratifikasi di parlemen. Dan ada kemungkinan yang sangat tinggi ketika ratifikasi dan referendum ini memberikan hasil negatif, proses negosiasi harus dimulai dari awal," kata Lavrov kepada wartawan di Moskow
"Kami tidak ingin bermain kucing dan tikus seperti itu," Lavrov menekankan.
Meski demikian, Lavrov menggarisbawahi Rusia siap bekerja dengan Ukraina secara jujur dan konsisten di meja perundingan.
Masalah yang diidentifikasi dalam proses negosiasi, menurut Lavrov adalah penolakan Ukraina atas masalah bahasa Rusia, hak-hak penduduk berbahasa Rusia dan denazifikasi semua bidang kehidupan di negara itu. Lavrov berpikir sikap itu tidak akan berkontribusi pada proses negosiasi lebih lanjut.
“Masyarakat internasional berkewajiban untuk mengetahui kebenaran, untuk mengetahui pihak Rusia secara jujur dan konsisten siap untuk bekerja di meja perundingan,"
Baca Juga: Zelensky: Ukraina Siap Gabung NATO Besok, tetapi Kondisi Memaksa Kami Rundingkan ‘Jaminan Keamanan’
Pembicaraan damai dengan Kiev juga ditegaskan Lavrov tidak boleh mengulangi nasib perjanjian Minsk, kata Sergei Lavrov hari Selasa, (5/4/2022)
Lavrov mencatat untuk kemajuan nyata dalam negosiasi perdamaian, Kiev "tidak boleh terlibat dalam sabotase."
"Jika tidak, kita berisiko mengulangi nasib perjanjian Minsk. Kami tidak akan pernah menyetujui ini ... Saya tekankan sekali lagi kami tidak ingin pengulangan nasib perjanjian Minsk dan tidak dapat membiarkan pengulangan seperti itu," kata Lavrov kepada wartawan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/RIA Novosti/Associated Press