Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru Berupa Larangan Impor Batu Bara Rusia
Krisis rusia ukraina | 5 April 2022, 23:40 WIB“Keempat bank ini, yang sekarang benar-benar kami putuskan dari pasar, mewakili 23 persen pangsa pasar di sektor perbankan Rusia,” kata von der Leyen.
“Ini akan semakin melemahkan sistem keuangan Rusia.”
Baca Juga: Uni Eropa Tekan China Dukung Kebijakan soal Ukraina, Minta Jangan Ikut Campur Sanksi ke Rusia
Jika proposal tersebut diadopsi dengan suara bulat oleh 27 negara Uni Eropa, paket sanksi baru juga akan melarang kapal Rusia dan kapal yang dioperasikan Rusia dari pelabuhan Uni Eropa, dengan pengecualian untuk hal-hal penting seperti produk pertanian dan makanan, bantuan kemanusiaan dan energi.
Larangan ekspor yang ditargetkan lebih lanjut, senilai 10 miliar euro, adalah di sektor-sektor yang mencakup komputer kuantum, semikonduktor canggih, mesin sensitif, dan peralatan transportasi juga telah diusulkan.
“Dengan ini, kami akan terus menurunkan basis teknologi dan kapasitas industri Rusia,” kata von der Leyen.
Menurut komisaris perdagangan Uni Eropa, Valdis Dombrovskis, 62 persen ekspor Rusia ke Uni Eropa tahun lalu adalah hidrokarbon.
“Jika kita benar-benar ingin mempengaruhi ekonomi Rusia, di situlah kita perlu melihat,” katanya.
“Dan itulah yang menjadi bahan diskusi mengenai paket sanksi ini.”
Karena ambisi iklimnya, Uni Eropa menjauh dari batu bara selama bertahun-tahun. Penggunaan batu bara turun dari 1,2 miliar ton per tahun menjadi 427 juta ton antara tahun 1990 dan 2020, tetapi impor naik dari 30 persen menjadi 60 persen dari penggunaan batu bara.
Baca Juga: Beijing Tak Mau Ikuti Cara Uni Eropa soal Isu Ukraina
Uni Eropa mendapatkan sekitar 25 persen minyaknya dari Rusia, sementara Uni Eropa mengimpor 53 persen batu bara keras dari negara itu tahun 2020, yang menyumbang 30 persen dari konsumsi batu bara keras Uni Eropa.
Batu bara Rusia akan lebih mudah diganti daripada gas Rusia karena batu bara datang dengan kapal dan ada banyak pemasok global.
Asosiasi importir batu bara Jerman mengatakan pada Maret bahwa batu bara Rusia dapat diganti “dalam beberapa bulan.”
Analis di think tank Bruegel pada Maret mengatakan, Jerman dan Polandia sangat bergantung pada batu bara Rusia untuk pembangkit listrik dan “batu bara Rusia dapat diganti karena pasar global dipasok dengan baik dan fleksibel.”
Tetapi mereka menambahkan “mengganti impor batu bara Rusia akan membutuhkan penyebaran rantai pasokan baru secara cepat, untuk membawa jenis batu bara yang tepat ke tempat yang dibutuhkan. Sebagian besar pengguna batu bara Eropa sudah mengambil sumber dari pemasok yang berbeda dan dapat membangun hubungan yang sudah ada.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press