Jerman Bersedia Jadi Salah Satu Negara Penjamin Keamanan Ukraina, Namun Banyak Detil Perlu Dibahas
Krisis rusia ukraina | 31 Maret 2022, 16:00 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Rabu, (30/3/2022) mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa negaranya siap bertindak sebagai penjamin keamanan untuk Ukraina, kata juru bicara pemerintah Jerman di Berlin seperti dilansir Anadolu, Kamis, (31/3/2022).
Kanselir Olaf Scholz dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membahas masalah itu dalam panggilan telepon mereka baru-baru ini, kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit pada konferensi pers di Berlin.
“Jerman, seperti beberapa negara lain, tentu saja siap untuk bertindak sebagai penjamin keamanan untuk Ukraina,” namun menambahkan masalah ini perlu dibahas lebih lanjut karena banyak detail yang masih belum jelas.
Scholz mengisyaratkan "kesediaan umum" tentang peran Jerman dalam panggilan telepon dengan Zelenskiy, kata Hebestreit, seraya mengatakan dia tidak ingin berspekulasi tentang apakah peran penjamin keamanan juga akan mencakup komponen militer.
Selama negosiasi damai di Istanbul pada hari Selasa, para pejabat Ukraina mengisyaratkan kesiapan untuk merundingkan “status netral,” dan mengubur niat menjadi anggota NATO, namun menuntut jaminan keamanan untuk negara mereka.
Baca Juga: Menlu Turki Bersyukur Perundingan Rusia-Ukraina di Istanbul Hari Ini Raih Banyak Kemajuan
Negosiator Ukraina David Arakhamia mengatakan kepada wartawan usai perundingan, mereka sedang mencari kesepakatan internasional, di mana negara-negara termasuk Turki, Jerman, Kanada, Italia, Polandia, dan Israel berfungsi sebagai negara penjamin.
Selain itu, 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB juga dilaporkan perlu menjadi penjamin.
Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, memicu kemarahan internasional, di mana Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Menurut PBB, setidaknya 1.179 warga sipil tewas dan 1.860 terluka di Ukraina, dengan angka sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Anadolu/US News