PBB Serukan Dunia Kumpulkan 4.4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Afghanistan Keluar dari Krisis Dahsyat
Kompas dunia | 31 Maret 2022, 15:31 WIBJENEWA, KOMPAS.TV — Kantor koordinasi bantuan PBB yang didukung oleh Inggris, Jerman dan Qatar meluncurkan permohonan dana terbesar yang pernah ada untuk satu negara, dengan harapan mengumpulkan 4,4 miliar dollar AS untuk membantu Afghanistan, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (31/3/2022).
Seruan yang jelas ambisius untuk membantu negara miskin itu kembali menggeliat di bawah pemerintahan Taliban ketika banyak perhatian dunia tertuju pada perang Rusia di Ukraina.
“Ukraina sangat penting, tetapi Afghanistan, Anda tahu, mendesak batin kami untuk menunjukkan komitmen dan kesetiaan,” kata Martin Griffiths, yang mengepalai Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, “Secara sederhana, program kemanusiaan yang kami imbau adalah untuk menyelamatkan nyawa.”
Kurang dari setahun setelah pejuang Taliban menggulingkan pemerintahnya yang didukung internasional, Afghanistan berada di bawah krisis kemanusiaan yang melemahkan dan ekonomi yang jatuh bebas. Sekitar 23 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut, kata PBB.
“Ekonomi terlalu lemah untuk menopang kehidupan manusia biasa, perempuan, laki-laki, dan anak-anak,” kata Griffiths kepada wartawan, Rabu, (30/3/2022)
“Mengingat keadaan yang mengerikan ini, kami meminta para donor hari ini untuk mendanai seruan kemanusiaan terbesar yang pernah diluncurkan untuk satu negara: Kami menyerukan 4,4 miliar dollar AS untuk membantu rakyat Afghanistan, pada saat-saat terburuk mereka, untuk tahun ini.” kata Griffith.
Baca Juga: Setelah Larang Perempuan Bersekolah, Taliban Wajibkan PNS Afghanistan Berjenggot dan Berserban
Seruan itu tiga kali lipat dari apa yang dicari badan tersebut untuk Afghanistan setahun sebelumnya, permintaan yang terlampaui setelah para donor melihat kebutuhan yang harus dipenuhi setelah pengambilalihan Taliban.
"Saya tidak ragu bahwa kami tidak akan mencapai target 4,4 miliar dollar AS besok dalam bentuk janji, tetapi kami akan mengusahakannya," kata Griffiths.
Sejak pertemuan jajaran teras Taliban di Kandahar awal Maret, Taliban mengeluarkan dekrit represif hampir setiap hari, mengacu pada aturan keras mereka pada akhir 1990-an, semakin mengasingkan komunitas internasional dan membuat marah banyak orang Afghanistan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press