Polandia Umumkan Stop Impor Minyak Rusia Akhir 2022, Jerman Minta Warganya Berhemat Gas
Krisis rusia ukraina | 30 Maret 2022, 20:50 WIBWARSAWA, KOMPAS.TV — Polandia pada Rabu (30/3/2022) mengumumkan langkah-langkah untuk mengakhiri semua impor minyak Rusia pada akhir tahun. Sementara, Jerman mengeluarkan peringatan tentang kadar gas alam dan meminta masyarakat untuk berhemat.
Melansir Associated Press, langkah itu disebut sebagai tanda-tanda baru bagaimana perang Rusia di Ukraina meningkatkan ketegangan tentang mengamankan pasokan energi ke Eropa.
Polandia, yang menampung jutaan pengungsi Ukraina, memimpin Uni Eropa dalam menghentikan kebutuhan bahan bakar fosil Rusia.
Uni Eropa menolak memberikan sanksi energi ke Rusia karena bergantung pada Moskow untuk bahan bakar yang dibutuhkan mobil, listrik, pemanas, dan industri. Tetapi, organisasi negara-negara Eropa itu mengumumkan usulan untuk menghentikan pasokan tersebut.
"Kami mempresentasikan rencana paling radikal di Eropa untuk meninggalkan minyak Rusia pada akhir tahun ini," kata Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki dalam konferensi pers, Rabu (30/3).
Pengumuman itu terjadi sehari setelah Polandia melarang impor batubara Rusia, yang mulai berlaku bulan Mei. Morawiecki mengatakan, Polandia akan mengambil langkah-langkah untuk mandiri dari pasokan Rusia. Ia juga menyerukan negara-negara Uni Eropa lainnya untuk mengikuti Polandia 'meninggalkan Rusia'.
Baca Juga: Arab Saudi dan Uni Emirat Arab Tegaskan Rusia Mitra Penting, OPEC Tidak Bisa Dipaksa Usir Mitra
PM Polandia berpendapat, uang yang dibayarkan untuk minyak dan gas Rusia mendanai mesin perang Rusia.
Sementara beberapa negara di Eropa menyerukan boikot semua minyak dan gas alam Rusia secepatnya, Uni Eropa berencana mengurangi impor gas Rusia hingga dua pertiga pada akhir tahun dan menghilangkannya sebelum 2030.
Sementara itu, pasar energi terguncang, membuat harga minyak dan gas alam yang sudah tinggi untuk Eropa dan lainnya di seluruh dunia makin melonjak tinggi.
Uni Eropa sedang beralih ke energi terbarukan untuk jangka panjang, tetapi juga berjuang untuk menopang sumber alternatif bahan bakar fosil. Ini termasuk meneken perjanjian baru dengan Amerika Serikat (AS) untuk menerima lebih banyak gas alam cair atau LNG, yang dikirim dengan kapal.
Polandia memperluas terminal LNG untuk menerima pengiriman dari Qatar, AS, Norwegia, dan eksportir lainnya. Pipa Baltik baru yang membawa gas dari Norwegia diharapkan akan dibuka pada akhir tahun.
Negara itu juga mengurangi ketergantungan pada minyak Rusia melalui kontrak dengan Arab Saudi, AS, dan Norwegia. Polandia juga tengah mempertimbangkan impor dari Kazakhstan.
Baca Juga: 7 Negara Kaya Tolak Bayar Gas Rusia Pakai Rubel, Cari Gantinya dengan Gas AS
Jerman, ekonomi terbesar Uni Eropa dan salah satu yang paling bergantung pada gas alam Rusia, menandatangani kesepakatan dengan beberapa pemasok LNG, yang dikirim ke negara-negara tetangga Eropa dan kemudian dipompa masuk.
Para pejabat mengatakan, mereka bertujuan mengakhiri penggunaan minyak dan batubara Rusia tahun ini dan gas alam pada pertengahan 2024.
Namun, upaya itu belum menghapus ketakutan akan bulan-bulan mendatang.
Pada Rabu (30/3), Jerman mengeluarkan peringatan dini atas pasokan gas, dan meminta perusahaan dan rumah tangga untuk menghemat. Pasalnya, ada kekhawatiran Rusia bisa menghentikan pengiriman gas sewaktu-waktu, kecuali jika dibayar dalam rubel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press