> >

7 Negara Kaya Tolak Bayar Gas Rusia Pakai Rubel, Cari Gantinya dengan Gas AS

Kompas dunia | 29 Maret 2022, 11:25 WIB
Katup-katup tampak di stasiun kompresor Atamanskaya, bagian dari proyek Power Of Siberia Gazprom di luar kota timur jauh Svobodny, di wilayah Amur, Rusia 29 November 2019. (Sumber: Antara )

BERLIN, KOMPAS.TV - Para menteri energi negara-negara anggota G7 menolak jika mereka harus membayar gas impor dari Rusia, menggunakan rubel. Menteri Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman Robert Habeck mengatakan, permintaan Rusia agar pembuatan gas menggunakan rubel sudah menyalahi kontrak bisnis.

Habeck menyampaikan dirinya juga sudah berbicara dengan menteri energi negara anggota G7 lainnya. G7 merupakan kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia alias negara kaya. G7 terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.

"Para menteri G7 telah sepakat bahwa ini adalah pelanggaran sepihak dan jelas dari kontrak yang ada," kata Habeck seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/3/2022).

"Para menteri sekali lagi menggarisbawahi bahwa kontrak yang dibuat adalah sah dan perusahaan harus dan harus menghormatinya. Pembayaran dalam rubel tidak dapat diterima dan kami meminta perusahaan terkait untuk tidak memenuhi permintaan Putin," kata Habeck.

Baca Juga: Kremlin: Tidak Ada Kiriman Gas ke Eropa bila Tidak Bayar Pakai Rubel, Rusia Tak Kirim Gratisan

Uni Eropa Tengah berupaya mengurangi ketergantungan gas dan minyak dari Rusia hingga dua pertiga tahun ini dan ingin berhenti mengimpor bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027.

Sedangkan tahun lalu, ekspor gas Rusia ke Uni Eropa sekitar 155 miliar meter kubik (bcm) tahun lalu. Pihak Rusia sudah menegaskan, jika Eropa menolak membayar dengan rubel, mereka akan menghentikan pasokan gasnya.

Namun Habeck mengaku G7 sudah siap dengan konsekuensi tersebut. Ia pun menyebut Rusia sebagai pemasok energi yang tidak dapat diandalkan.

"Kami siap untuk semua skenario dan tidak hanya sejak kemarin," ucap Habeck.

Baca Juga: Tingginya Jumlah Jenderal Rusia yang Tewas Bertempur di Ukraina Tunjukkan Masalah di Militer Rusia

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU